Dispaperterkan Lakukan Sidak, Jumpai Hewan yang Sakit hingga Belum Cukup Umur

Dispaperterkan Lakukan Sidak, Jumpai Hewan yang Sakit hingga Belum Cukup Umur

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Dinas Pangan, Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Wonosobo menggelar inspeksi ke sejumlah lapak pedagang hewan kurban di kawasan Kota Wonosobo, Rabu (28/7). Hasilnya, ditemukan adanya hewan kurban yang sakit dan belum cukup umur. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Drh Sidik Driyono mengatakan pihaknya berupaya lebih intensif dalam inspeksi pada tahun ini. Selain untuk mengetahui sejauh mana kesehatan hewan yang dijual kepada konsumen, dinas juga menekankan agar para penjual menaati protokol kesehatan pencegahan covid-19. “Yaitu dengan melengkapi diri dengan masker, menyediakan fasilitas cuci tangan untuk konsumen, serta memastikan hewan yang dijual dalam kondisi sehat, sehingga tidak berpotensi menularkan virus,” terangnya ketika ditemui di sela pemeriksaan sejumlah hewan yang diperjualbelikan menjelang Idul Adha 1441 H. Baca Juga Jumlah Pedagang Sapi Meningkat, Sapi Limosin Mulai Jarang Peminat Dari hasilpemantauan yang digelar di Pasar Hewan Wonolelo, serta 6 lapak pedagang musiman di seputar Kota Wonosobo, Sidik mengakui masih ada temuan dari petugas yang mengindikasikan hewan yang dijual dalam kondisi kurang sehat. “Pemeriksaan dilakukan pada sejumlah kambing dan sapi, kalau di sapi tidak ada indikasi temuan penyakit, namun di beberapa kambing dan domba, ada beberapa yang sedang terkena ping eye atau mata belekan sehingga kami minta untuk segera diobati,” tutur Sidik. Selain belekan, temuan pada hewan kurang sehat disebut Sidik juga mengarah pada penyakit kulit berupa scabies, atau penyakit kutu hewan yang berpotensi menular pada hewan lainnya. Terhadap temuan-temuan tersebut, pihaknya meminta pedagang untuk menahan penjualan agar tidak sampai menimbulkan kerugian bagi konsumen. Pun demikian dengan temuan pada hewan kurban yang secara usia belum cukup umur atau dalam istilah jawa Poel sampai yang memiliki kecacatan secara fisik, Sidik juga meminta agar pedagang tidak memaksanakan untuk menjual nya kepada konsumen. “Imbauan kami lebih kepada agar ternak hasil pemotongan pada saat hari kurban benar-benar memenuhi standar aman, sehat, utuh dan halal alias ASUH tidak ada indikasi penyakit sirosis hati atau penyakit yang menular ke manusia,” tandasnya.\\\\ Kepada masyarakat selaku konsumen, Sidik menyampaikan imbauan agar lebih teliti lagi ketika membeli hewan untuk kurban agar nantinya tidak mengalami kekecewaan maupun kerugian. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: