Ditinggal 2 Jam, Sebuah Rumah di Perumahan Bumi Neikarta Magelang Diobrak-Abrik Maling

Ditinggal 2 Jam, Sebuah Rumah di Perumahan Bumi Neikarta Magelang Diobrak-Abrik Maling

KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM-Terjadi pencurian di Perumahan Bumi Neikarta di Dusun Pranan Desa Danurejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Kejadian menimpa rumah No 28, pada Sabtu (22/1/2022) sekitar pukul 18.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. \"Tadi rumah saya tinggal keluar pukul 18.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Saya sama suami pulang kaget lihat rumah berantakan. Dan dompet yang berisi uang Rp 2,5 juta hilang. Untung saja brangkas kecil didekat dompet tidak ikut diambil,\" terang pemilik rumah Nafi, yang saat ini mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Polsek Mertoyudan usai menerima laporan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Pemeriksaan dari kedua sisi rumah depan dan belakang. Diduga pencuri masuk lewat  dari lobang plafon yang ada di kamar korban. \"Saat ini masih dalam penyelidikan, karena ada keganjilan jalur masuk pencuri yang mana lubang plafon terlalu kecil, sehingga pencuri untuk keluar rumah melalui lubang yang sama akan sangat kesulitan. Penyelidikan juga dilakukan di belakang rumah korban, yang mana ada tangga yang diduga dipergunakan untuk memanjat ke atas,\" terang Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Polsek Mertoyudan, Aiptu Andrie ST, yang langsung turun kelokasi kejadian. Dalam olah tempat kejadian perkara ditemukan fakta bahwa pemilik rumah meninggalkan kunci rumah di atas meteran listrik sehingga ada juga dugaan pencuri masuk rumah lewat pintu depan.\"Masih kami pelajari lebih lanjut, karena ada kemungkinan pencuri masuk dari depan rumah,\" tandas Aiptu Andrie. Sementara Ketua Paguyuban Bumi Neikarta, Mohammad Mulyaharto, menuturkan, bahwa di lokasi tersebut kerap terjadi pencurian karena penguins RT/RW belum dibentuk.\"RT/RW belum terbentuk sehingga koordinasi untuk keamanan warga kurang maksimal.Harapannya pihak pengembang bisa segera menyerahkan ke Pemda, agar perumahan ini bisa segera mandiri untuk membentuk RT/RW sendiri, sedikit banyak hal itu bisa memberi dampak kepada koordinasi keamanan lingkungan pada setiap RT sendiri-sendiri. Karena jika masih dalam bentuk paguyuban masih terlalu luas koordinasinya,\" papar Mulya.(cha)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: