Dongkrak Kualitas Kunjungan Wisatawan Kawasan Borobudur, BOB Adakan Focus Group Discussion
![Dongkrak Kualitas Kunjungan Wisatawan Kawasan Borobudur, BOB Adakan Focus Group Discussion](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/02/FGD.jpg)
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Guna meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan di kawasan wisata Borobudur, serta menambah produk travel di Joglosemar, Badan Otoritas Borobudur (BOB) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan MOU Pengembangan Travel Pattern di Mesastila Resort and Spa, Selasa (25/2). Dalam kegiatan tersebut dihadiri pemangku kepentingan pariwisata Jateng DIY. Hal ini untuk mendapatkan masukan terkait market industri dengan tujuan menambah travel package (tujuan wisata) dan memperbaiki kekurangan market oriented (orientasi pasar). \"Karena kawan-kawan ini yang paling mengerti di pariwisata dan market industry, maka kami berkumpul lah dengan mencoba mendapatkan masukan dan kemudian kami akan ber- MOU. Sehingga, nanti selesai dari acara ini akan ada acara-acara lain yang sudah disepakati bersama seperti workshop dan lokakarya,\" terang Direktur Utama Badan Otoritas Borobudur, Bisma Jatmika. Ia berharapan agar kedepannya setelah produk ini jadi, bisa menjadi satu contoh untuk mencreate lagi produk-produk berikutnya. \"Kami bantu sikronkan develop agar baik dan setelah memenuhi kriteria yang diinginkan oleh market. Kita meminta teman-teman ini untuk menjualkan paket ini,\" tambahnya. Kemasan travel pattern sendiri akan dikemas dengan berbagai konteks seperti budaya, adventure, heritage dan lain sebagainya yang nantinya akan diklasifikasikan supaya menjadi travel pattern yang menarik dan layak jual. Diketahui dalam forum diskusi tersebut diperoleh hasil bahwa leading sector dalam MOU Pengembangan Travel Pattern adalah Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), yang ditandatangani oleh BOB, GIPI, dan Badan Pariwisata Promosi Daerah (BPPD). Baca Juga Rumah Kosong Diobok-obok Pencuri, TV hingga Tabung Gas Ludes Direktur Pemasaran Pariwisata, Agus Rochiyardi, mengatakan bahwa pada tahun lalu telah membahas mengenai tentang kuantitas. Tahun ini akan difokuskan mengenai tentang kualitas. \"Kualitas itu artinya apa, artinya kesiapan produk harus dinomor satukan. Jika produk itu meningkat karena kualitasnya meningkat, misalnya dengan kompetensi SDM, standar produk, pelayanan kita naikan agar produk yang ditawarkan layak untuk dijual,\" jelas Agus. Menurut Agus saat produk tersebut layak untuk dijual, maka travel pattern yang dibuat menjadi semakin banyak. \"Sehingga efek dari pilihan yang banyak itu dapat membuat lenght of stay (lama tinggal) nya menjadi semakin kuat,\" katanya. Agus mengatakan, kendala yang muncul biasanya masalah kesadaran, maka dengan diadakannya FGD ini dapat menyamakan visi. Hal ini agar pelibatan yang terjadi dapat dilakukan secara maksimal dan merasa ikut di dalam kelompok tersebut untuk meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan. \"Jika destinasi tidak menyadari pentingnya kualitas produk, kualitas pelayanan dan pengelolaan maka akan bermasalah. Maka dari itu kami berkumpul di sini untuk menyamakan visi kita supaya pemikirannya sama,\" papar Agus.(cha).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: