Harga Sayuran Lesu, Petani Lereng Sumbing Menjerit

Harga Sayuran Lesu, Petani Lereng Sumbing Menjerit

MAGELANGEKSPRES.WONOSOBO- Memasuki hari ke-8 Ramadan harga kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Kembaran Kalikajar terpantau masih stabil. Namun, harga sejumlah sayuran mengalami penurunan. “Untuk kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras, daging, telur, terigu, mi instan, minyak goreng sampai gas elpiji masih belum ada lonjakan harga maupun kelangkaan barang di tingkat pengecer dan kita berharap kondisi ini bertahan sampai lebaran agar masyarakat lebih tenang,” ungkap Camat Kalikajar, Bambang Trie, kemarin. Namun demikian, sejumlah pedagang sayuran mengeluhkan kondisi harga komoditas sayuran hasil produksi petani di lereng Sumbing yang hingga saat ini sebagian besar masih berada di level terendah. Baca Juga 3 UMKM di Tiga Desa akan Didampingi E-Commerce Terkemuka Nasional “Dengan harga komoditas sayuran yang rendah ini petani banyak merugi sehingga kami nilai perlu adanya intervensi dari pemerintah agar kedepan harga sayur dapat meningkat kembali,” terangnya. Menurutnya, kelesuan harga komoditas pertanian dari lereng Gunung Sumbing yang diperjualbelikan di Pasar Kembaran tersebut, selayaknya mendapatkan perhatian mengingat di masa-masa pandemi covid-19 para petani benar-benar terpuruk lantaran kesulitan mendongkrak harga produk mereka. “Pemerintah kabupaten kami harapkan dapat membantu dengan menjadikan sayur mayur sebagai komoditas dalam pembagian bantuan-bantuan sembako kepada masyarakat, di samping terobosan agar masyarakat Wonosobo wajib mengkonsumsi produk lokal Wonosobo. Harapan bisa menaikkan perekonomian masyarakat/petani di Wilayah Kalikajar,” ucapnya. Dengan adanya intervensi dari pemerintah tersebut, ia meyakini kondisi para petani di wilayah seperti di Kalikajar akan dapat lebih membaik dan menjadi lebih tenang dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan maupun menyongsong hari raya Idul Fitri 1442 H mendatang. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: