Jadi Zona Kuning, Purworejo Urutan 6 Terkecil Penularan Covid-19 di Jateng
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Kabupaten Purworejo tercatat pada urutan ke-6 terkecil penularan Covid-19 dari jumlah 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng). Kabupaten Purworejo yang semula berada di kategori zona merah, kini turun pada zona kuning yang artinya penularan covid dapat dikendalikan. Hal itu disampikan oleh Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti saat penyerahan penghargaan lomba Pos Kamling tingkat Kecamatan Bruno, di Pos Kamling Ketan Desa Kemiren Wetan Bruno, Jumat (3/7) malam. Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain perwakilan Polres Purworejo, Camat, dan Forkopimcam Bruno. “Hal ini berkat upaya bersama Pemerintah dan masyarakat dalam menerapkan kedisplinan mencegah Covid,” kata Yuli Hastuti. Diungkapkan, penurunan kasus Covid-19 karena antara lain penderita yang baru tidak ada, pasien yang sakit sudah sembuh, dan pasien yang harus isolasi menjalani di rumah sendiri supaya cepat sehat. Wabup berharap, Kabupaten Purworejo yang sudah berada di urutan 6 terkecil ini dapat dijaga bersama-sama. Pasalnya, beberapa Kabupaten tetangga seperti Wonosobo, Temanggung, Kulon Progo, danKebumen masih zona merah. Bahkan, beberapa wilayah di pantura seperti Semarang, Jepara, Demak, dan Rembang terjadi penularan Covid-19 gelombang ke-2. “Kita sangat berharap di Kabupaten Purworejo tidak terjadi. Karena itu jangan sampai lengah, tetap harus waspada. Pemerintah Kabupaten Purworejo yang telah menerapkan new habit, supaya dapat dilaksanakan semua elemen masyarakat. Terutama dalam beraktivitas keseharian, dengan terus melaksanakan disiplin untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, yakni selalu pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan lain-lain,” ungkapnya. Baca Juga Layanan PDAM Tetap Optimal di Tengah Pandemi Terkait lomba Pos Kamling di Kecamatan Bruno, Yuli Hastuti memberikan apresiasi khusus mengingat langkah tersebut dapat menginspirasi. Menurutnya, keberadaan Pos Kamling sangat penting. Selain sebagai salah satu upaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan RT, RW, dan desa, Pos Kamling juga bermanfaat dalam hal perlindungan masyarakat dari bencana alam. “Termasuk untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular seperti Covid-19,” jelasnya. Wabup berharap, Pos Kamling yang menjadi pusat komando pelaksanaan Siskamling dapat difungsikan sebagai pos deteksi dini untuk keperluan-keperluan tersebut. Berbagai bentuk kearifan lokal, seperti penggunaan kenthongan perlu digalakkan kembali karena masih efektif untuk memberikan peringatan dini terjadinya bahaya. “Apalagi Pos Kamling Kemiren ini, semakin lengkap dengan adanya iringan kesenian tradisional tek-tek yang salah satu alat musiknya menggunakan kentongan. Kesenian tek-tek kentongan muncul sekitar tiga puluhan tahun silam. Bahkan, efektif untuk mengingatkan warga akan adanya suatu kejadian, dengan membunyikan kenthongan sesuai kode. Ini sangat bagus diharapkan, tek-tek kenthongan dapat terus dilestarikan,” tegasnya. Sementara itu, Camat Bruno, Netra Asmara Sakti SSos MT, menjelaskan bahwa di Kecamatan Bruno Pos Covid-19 yang sekaligus berfungsi sebagai Poskamling terdapat 31 unit. Kemudian berkembang menjadi sekitar 433 Poskamling yang hampir ada disetiap RT. “Poskamling ini siap menjaga Kamtibmas dan mengantisipasi covid-19 pada masa New Habit,” jelasnya. Diketahui, juara I Lomba tingkat kabupaten dalam rangka Hari Bhayangkara ke-74 diraih Poskamling Ketan Desa Kemiren wetan. Sementara untuk lomba tingkat kecamatan diambil juara 1 hingga juara harapan 2 dengan hadiah berupa piala dan uang pembinaan. (top/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: