Kerja Keras Posko Mandiri di Jalur Alternatif Jogja Layani Pengguna Jalan Keluar Masuk Jateng-DIJ

Kerja Keras Posko Mandiri di Jalur Alternatif Jogja  Layani Pengguna Jalan Keluar Masuk Jateng-DIJ

MAGELANGEKSPRES.COM,Berada di wilayah yang berbatasan dengan Daerah Istimewa Jogjakarta, Posko Siaga Covid-19 Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing menjadi salah satu posko yang cukup sibuk lantaran mangku jalan alternatif Purworejo-DIJ yang cukup banyak menjadi akses keluar masuk ke wilayah Jogjakarta. Posko tersebut bahkan memiliki Standar Operasional Sistem (SOP) khusus yang tidak dimiliki oleh posko-posko lain. Salah satu desa di kawasan perbukitan Menoreh, Kecamatan Kaligesing, yakni Desa Tlogoguwo memberlakukan pengawasan dan pemantauan ketat terhadap lalu lalang masyarakat. Langkah ini dilakukan seiring merebaknya Covid-19, apalagi kawasan itu berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kulonprogo, DIJ. Posko yang tidak jauh dari obyek wisata Gua Kiskenda menjadi titik utama untuk melakukan berbagai tindakan bagi orang yang melintas. Mereka memilah orang yang datang dengan status pendatang maupun pemudik. Jika yang datang pemudik, akan langsung dilakukan pendataan dan diberikan edukasi seputar langkah-langkah yang harus dilakukan saat kembali ke rumah. Setidaknya langkah karantina mandiri harus dilakukan dan dilakukan pemantuan oleh berbagai unsur yang ada. Sedangkan pendatang, disebut dengan tamu juga harus melaporkan diri. Setidaknya pemeriksaan rutin berupa pengecekan suhu tubuh dan kondisi kesehatan akan diperiksa. Saat pendatang tersebut hendak bertamu pun diberikan sebuah form khusus yang akan mereka bawa selama berada di wilayah Desa Tlogoguwo. Tidak sampai disitu, mereka juga memberlakukan kebijakan khusus bagi orang yang bekerja di luar wilayah. Berhimpitan dengan wilayah Jogjakarta, tidak sedikit dari warganya yang tetap harus bekerja di wilayah Jogjakarta. \"Kami menyebut yang setiap hari harus keluar bekerja di luar kabupaten bahkan luar provinsi dengan sebutan lajon. Disini perlakuan yang diberikan juga agak khusus,\" kata Bambang Triono, salah satu perangkat desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing, Purworejo, kemarin. Pelajon ini saban hari membawa form yang telah disediakan. Setiap keberangkatan, mereka juga harus mampir di posko sebelum menuju ke tempat tujuan. Tindakan yang dilakukan petugas posko adalah melakukan pengecekan suhu tubuh dan menuliskan di form yang ada. \"Demikian halnya saat mereka pulang. Juga harus mampir dan melakukan hal yang sama dengan saat berangkat,\" imbuh Bambang. Langkah dilakukan untuk mengetahui perkembangan kondisi si pelajon saban harinya. Setidaknya kondisi kesehatan warga tersebut bisa terkontrol dengan baik. Posko Desa Tlogoguwo sendiri memang disengkuyung berbagai pihak. Elemen utama dari Pemerintahan Desa dibantu anggota karang taruna, relawan siaga bencana serta petugas medis baik dari tingkat kecamatan maupun kabupaten. Tidak hanya itu, warga yang tercatat sebagai pegawai Dinas Kesehatan serta mahasiswa di sekolah tentang kesehatan juga dilibatkan. \"Jadi tenaga medis dan mahasiswa kesehatan itu terlibat karena mereka yang paham dengan masalah kesehatan,\" imbuh Bambang. Seperti halnya dengan wilayah yang lain, penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan juga dilakukan. Hanya ada pembatasan khusus, dimana tidak seluruh badan kendaraan dilakukan penyemprotan. \"Khusus roda dua, semprot disinfektan diarahkan ke stang, jok dan handel belakang. Sementara untuk mobil khususnya di handel pintu dan stir yang rawan dengan kontak tangan. Usai disemprot, petugas akan mengelap bagian yang telah disemprot,\" jelas Bambang. Khusus bagi pengguna jalan yang relatif baru lewat, biasanya akan diberhentikan beberapa saat. Mereka diajak untuk turun dari kendaraan dan memarkirkan. Selanjutnya diajak untuk cuci tangan dan diberikan edukasi mengenai cuci tangan yang benar. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: