Kota Magelang Tambah 3 Kasus Covid-19, Kini Dirawat di RS

Kota Magelang Tambah 3 Kasus Covid-19, Kini Dirawat di RS

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES. COM- Sejak akhir pekan lalu, jumlah kasus Covid-19 di Kota Magelang kembali bertambah. Hingga saat ini tercatat ada tiga pasien Covid-19 yang tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Berdasarkan laman https://covid19.magelangkota.go.id/ penambahan satu kasus terjadi pada Jumat (7/1) lalu. Total hingga saat ini ada 6.643 kasus, terdiri dari 6.323 sembuh, 317 meninggal, dan 3 terkonfirmasi. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang, dr Intan Suryahati mengaku tambahan tiga terkonfirmasi sangat rentan memengaruhi status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). \"Selama ini kita sukses berada di level 1 PPKM. Tapi akan naik jadi level dua jika ada 4 kasus terkonfirmasi positif. Kami harap, tidak terjadi,\" katanya, kemarin. Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang itu menyebutkan, tambahan seorang terkonfirmasi itu berdasarkan hasil tracing kontak erat. Mereka berdua berasal dari Kelurahan Wates, Magelang Utara. \"Dari hasil kontak erat yang kita tracing ternyata menular ke dua orang lainnya. Tapi ini masih sangat kecil, rate-nya,\" ujarnya. Meski demikian, pihaknya tidak akan menurunkan jumlah testing yang memang di Kota Magelang terus dilakukan secara masif. Bahkan selalu melebihi target dari standar WHO. \"Testing tetap, kita tidak khawatir data status berubah. Yang bahaya itu kalau penyebarannya tidak terdeteksi,\" ungkapnya. Naiknya kasus Covid-19 di awal tahun 2022 ini pun mengakibatkan rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kota Magelang urung digelar. Kemungkinan terdekat, pelaksanaan PTM 100 persen baru bisa dilaksanakan pada akhir Januari 2022. \"Itupun harus melihat situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Magelang. Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) masih memantau situasi yang terjadi di wilayah kita,\" ujar Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz. Menurut dia, PTM 100 persen memang sudah menjadi keinginan seluruh masyarakat dan para siswa. Sebab, nyaris dua tahun para siswa terpaksa belajar secara daring. Pun demikian, meski dilaksanakan PTM, tetapi harus dibatasi secara ketat. \"Langkah (pembatasan) ini menjadi kehati-hatian kami, agar penyebaran Covid-19 di Kota Magelang tidak melonjak. Untuk memetakan PTM 100 persen, kita perlu data-data statistik setelah libur Nataru muncul,\" katanya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: