Melihat Desa Pucung Wetan Kecamatan Sukoharjo, Desa Terinformatif di Jateng Tidak Takut Terbuka, Hindari Pras

Melihat Desa Pucung Wetan Kecamatan Sukoharjo, Desa Terinformatif di Jateng  Tidak Takut Terbuka, Hindari Pras

MAGELANGEKSPRES.COM,Desa Pucung Wetan Kecamatan Sukoharjo dinobatkan menjadi desa terinformatif di Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2019. Desa penghasil salak pondok organik itu, mampu dan pro aktif  memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat, baik melalui website maupun pelayanan informasi secara langsung. “Kalau keterbukaan informasi itu sudah kita lakukan sejak dulu, jadi kalau sekarang meraih penghargaan, kita tidak  menyangka, ini mungkin bonus saja. Kita bekerja sebenarnya tidak mencari penghargaan, “ ungkap Kades Pucung Wetan, Wagini. Menurutnya, awal Desa Pucung Wetan meraih pengahrgaan sebagai Desa Terinformatif di Jateng, ditunjuk untuk mewakili kabupaten, bersama  10 desa yang lain di Kabupaten Wonosobo. Penunjukkan tersebut kemungkinan sudah melihat rapot desa yang dianggap cukup baik. “Kita mengisi kuisoner dan melakukan presentasi kemudian dinilai, berikutnya ada monitoring langsung ke desa kami. Dari hasil penilaian itu, kami dinilai memiliki skor tertinggi dan meraih penghargaan yang terbaik,” katanya. Pihaknya mengaku tidak menyangka akan menjadi desa terinformatif, selama ini Desa Pucung Wetan menjalankan kegiatan pemerintahan desa, sesuai arahan dari pemerintah, utamanya pada pengelolaan dana tranfer desa. “Kami memiliki web desa, isinya  data desa dan informasi desa, kami juga gunakan web tersebut sebagai sarana pemberian informasi kepada warga. Apa yang kita rencanakan hingga pelaksanaan bisa dilihat di web,  kami update terus, kami juga punya pengelolaanya,” katanya. Informasi terkait desa, baik dari sisi pengelolaan keuangan, perencanaan pembangunan, data penduduk desa seperti data anak sekolah dan lansia ditampilkan, bahkan potensi unggulan seperti salak organik juga diangkat dalam web desa itu. “Kita berharap apa yang sudah kita raih bisa diikuti oleh desa yang lain, dan apa yang menjadi potensi desa yaitu salak organik bisa dibantu oleh pemkab untuk diangkat menjadi produk unggulan,” katanya. Untuk meningkatkan kualitas layanan informasi kepada masyarakat, Wagini mengaku terus mendorong perangkat desa  aktif memberikan informasi, proses pelaksanaan pembangunan serta penganggaran yang sedang dijalankan. “Perangkat desa saya dorong untuk pro aktif, memberikan informasi melalui website, apa saja terkait desa, sejauh ini disambut positif oleh perangkat desa, karena  keterbukaan informasi itu akhirnya mengurangi prasangka warga yang mungkin tidak jelas,” katanya Sementara itu, Sekdes Pucung Wetan,  Juminah menambahkan penghargaan yang diraih pada akhir tahun 2019 tersebut karena pemerintahan desa dianggap sudah memenuhi standar dalam menjalankan keterbukaan informasi publik kepada masyarakat. Keterbukaan tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk penyediaan informasi dan penerimaan aduan, baik melalui online maupun pemberian informasi secara langsung. “Informasi kita sampaikan kepada masyarakat, apapun termasuk masalah keuangan. Kita pasang informasi grafis, warga juga bisa melihat  di layanan informasi yang ada di website desa kami,” terangnya. Menurutnya, pada praktiknya keterbukaan informasi sudah dilaksanakan sejak dulu. Dalam perencanaan melibatkan semua pihak, sehingga pelaporan dari desa pucung wetan juga yang terbaik. Karena bisa dilihat  dari perencanaan hingga implementasi. “Untuk masalah informasi anggaran yang paling sensitif, sehingga kami juga sampaikan hal itu secara terbuka melalui wesite, kita juga memberikan informasi hal-hal penting  lain,” katanya. Diakui bahwa kalangan generasi muda yang paling aktif berkunjung dan melihat website Desa Pucung Wetan, hal itu karena penggunaan tehnologi informasi lebih didominasi oleh kalangan muda. Namun untuk kalangan tua, disediakan informasi secara langsung melaui poster atau info grafis yang dicetak. “Untuk pencari informasi ke desa kita siapkan ruang pelayanan khusus, mereka bisa meminta informasi dengan mengisi formulir yang telah kami sediakan terlebih dahulu,” ucapnya. Dengan predikat desa terinformasitf itu, pihaknya mengaku semakin memacu perangkat desa untuk meningtkankan kualitas pelayanan informasi kepada masyarakat.  Memperbanyak konten website dengna potensi desa dan juga meminta feedback terkait pelayanan informasi yang diberikan. “Kedepan kita akan membuat profil desa dalam bentuk audiovisual, serta angkat informasi potensi desa,”pungkasnya (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: