Polisi Kirim Sampel Makanan ke Lab, Penyebab Keracunan di Ponpes Temanggung Belum Diketahui

Polisi Kirim Sampel Makanan ke Lab, Penyebab Keracunan di Ponpes Temanggung Belum Diketahui

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Hingga saat ini penyebab pasti dugaan keracunan yang menimpa 71 santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Rosyidin di Lingkungan Cekelan Kelurahan Madureso Temanggung belum diketahui. Namun demikian polisi dan petugas Dinas Kesehatan Temanggung telah mengirimkan sampel makanan untuk diuji laboratorium. “Setelah kejadian itu, kami langsung mengambil sampel makanan yang dikonsumsi oleh para santriwati, selain itu juga sudah diambil sampel dari muntahan para korban,” kata Kepala Dinas Kesehatan Temanggung Supardjo, Rabu (27/11). Ia mengatakan, hasil uji laboratorium biasanya memang memakan waktu yang cukup lama. Hasil dari uji sendiri rencananya akan diberikan dari pihak laboratorium pada Kamis (28/11). Baca juga Korban Keracunan Massal di Ponpes Miftahu Rosyidin Temanggung Bertambah, 71 Orang Dirawat di RS “Polisi dan dinkes mengirim sampel ke laboratorium dan rencana diketahui Kamis (hari ini-red) yang kemudian akan dibahas bersama,” terangnya. Ada tiga bahan makanan yang dicurigai, di antaranya tulang yang telah basi sebab sudah dibeli satu hari sebelum dimasak. Tulang seperti sudah tercemar bakteri. “Kami juga sudah mengambil sampel dari ketiga jenis makanan yang kami curigai ini,” katanya. Supardjo mengaku pesimis akan hasil labolatorium dapat valid, sebab yang diambil sebagai sampel muntahan di tempat sampah yang dipastikan sudah tercemar. Sehingga kevalidan penyebab keracunan murni dari makanan sulit didapat. “Sebetulnya begitu muntahan harus ditampung dan dimasukkan di dalam kulkas atau pendingin agar kumannya tidak mati. Tapi apapun hasilnya tetap akan kami bahas,” katanya. Menurutnya, dugaan keracunan makanan pada santriwati di ponpes tersebut, memang sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga penangannya juga harus dilakukan secara intensif. Baca Juga Tim Resmob Polres Magelang Amankan Botoh Pilkades, Sita Uang Rp19 Juta “Perawatan terhadap korban sudah dilakukan, sekarang tinggal tunggu hasil dari uji laboratorium sampel makanan yang dikirim,” tutupnya. Terpisah, Kasatreskrim Polres Temanggung AKP M Alfan Armin, mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan enam orang sebagai saksi terkait keracunan. Enam orang itu adalah pengurus Ponpes, pengelola koperasi Ponpes, santri yang tidak mengalami keracunan, dan pembuat makanan untuk Ponpes. “Sudah kami lakukan pemeriksaan, mereka sebagai saksi,” katanya. Dari keterangan ke enam saksi itu, makanan yang dikonsumsi oleh para santri yang masak adalah santriwati ponpes sendiri. Tapi ada juga makanan yang dipasok dari luar ponpes. Kepolisian mengambil delapan sampel sisa makanan para santri sebelum mereka mengalami keracunan. Sampel makanan tersebut selanjutnya diuji di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng. Disebutkan, sisa makanan yang diuji adalah makanan yang dimasak di ponpes, antara lain sisa nasi, sayur, dan sisa makanan di koperasi seperti balungan crispy dan bahan-bahan pembuatnya. “Masih dalam pemeriksaan, kami masih menunggu hasilnya,” tandasnya. (set)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: