Ribuan Hektar Sawah Diserang Wereng, Petani Pituruh Gigit Jari Gagal Panen
![Ribuan Hektar Sawah Diserang Wereng, Petani Pituruh Gigit Jari Gagal Panen](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/04/Ribuan-Hektare-Sawah-Diserang-Wereng.jpeg)
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Nasib ribuan petani di wilayah Kecamatan Pituruh terancam gagal panen lantaran ribuan hektare area pesawahan di wilayah tersebut di serang hawa wereng sehingga tanaman padi menjadi mati dan mengering. Padahal sebentar lagi tanaman tersebut memasuki musim panen jika tidak ada gangguan beberapa saat lagi sudah memasuki musim panen. Ketua Polosoro Kecamatan Pituruh, Suharyono mengungkapkan jika luas lahan sawah sekitar 2.454 (ha) pada musim panen ini mengalami penurunan hasil panen drastis. Desa-desa yang terancam gagal panen dan gagal tanam pada masa tanam II yakni sawah di desa yang dialiri air dari Kali Kedunggupit Wetan atau Kali Awir yang tepatnya di Desa Kalikotes. Desa tersebut meliputi Kalikotes, Ngandangan, Karanganyar, Prigelan, Ngampel, Pituruh, Sikambang, Kendalrejo, Tunjungtejo, Pepe, dan Kalimati. \"Kondisi ini merupakan salah satu musibah yang diperoleh petani, ini yang dinamakan Pageblug. Kegagalan panen ini pada masa tanam kali ini merupakan dampak dari jebolnya Kali Kedunggupit Wetan beberapa waktu yang lalu sehingga pasokan air tersendat,\" katanya. Baca Juga Positif Covid-19 di Purworejo Tembus 35 Orang Namun berbeda dengan daerah yang dialiri kali Kedunggupit Kulon yang tidak terpengeruh dengan kekurangan air, karena wilayah yang dialiri air ini tidak ada pengaruhnya dan sudah mengalami masa tanam sesuai dengan yang dijadwalkan. \"Lahan yang dimilik desa Tunjungtejo 64,11 (ha), 80 persen lahan sawah dikatakan gagal panen, karena bisa dilihat dari padi yang ada disawah banyaknya hama wereng yang menyerang,\" ucapnya. \"Beberapa petani sudah ada yang mengatasi dengan menyemprot dengan obat wereng sampai delapan kali, tapi tetap saja hama wereng ini tidak bisa mati, masih saja datang menyerang padi yang ada disawah, (wes disemprot ping wolu ping sepuluh tetap ae ora kental),\" katanya. Ia menambahkan bahwa Desa Tunjungtejo gagal panen dibandingkan desa yang dialiri kali Kedunggupit Wetan ini merupakan desa yang paling parah di serang oleh hama wereng. \"Petani mengungkapkan ini musibah pageblug tenanan (beneran), ini juga ditambahi dengan adanya musibah penyebaran virus Covid-19. Tidak hanya padi dan petani saja, tetapi banyak hewan yang mengalami mati mendadak karena sakit,\" tambah Suharyono. (luk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: