Sekolah Swasta di Kabupaten Magelang Bakal Kehilangan Banyak Guru, Inilah Dampak Seleksi PPPK

Sekolah Swasta di Kabupaten Magelang Bakal Kehilangan Banyak Guru, Inilah Dampak Seleksi PPPK

KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES. COM - Sekolah swasta berpotensi kehilangan banyak guru, dampak dari Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Kesepakatan Kerja (PPPK), dimungkinkan hal tersebut menyebabkan eksodus guru sekolah swasta besar-besaran. Ketua Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Kabupaten Magelang, Sugeng Riyadi mengatakan, banyak sekolah di bawah lembaganya kekurangan guru, dikarebakan tenaga pengajarnya diterima sebagai Pegawai Pemerintah dengan Kesepakatan Kerja (PPPK). Namun Sugeng belum mendata total sekolah di bawah lembaganya yang kekurangan guru. Hanya saja, dirinya menyebut beberapa contoh sekolah yang mengalami hal demikian. Seperti SD Islam Al Umar Srumbung, di mana dari 23 tenaga pengajar, 13 orang di antaranya diterima sebagai PPPK. Lebih dari separuh guru bakal hengkang ke sekolah negeri. Tidak hanya guru, bahkan kepala sekolah juga akan meninggalkan sekolah swasta dengan penyebab yang sama, seperti di SMP Maarif Grabag. \"Januari ini sudah mulai pembelajaran tatap muka (PTM), otomatis gurunya jadi kurang. Tidak gampang cari guru yang kompeten, terutama kepala sekolah,\" terang Sugeng. Atas persoalan tersebut, Sugeng menyebut, pihaknya lantas mengeluarkan guru-guru PPPK dari keanggotaan LP Maarif NU Kabupaten Magelang. Pasalnya mereka tidak melapor kepada kepala sekolah atau lembaga ketika mendaftar seleksi PPPK. Sugeng menilai LP Maarif hanya dijadikan pijakan untuk menghasilkan guru yang cakap. Ketika lembaga telah mendidik dan membiayai mereka demi cakap dalam mengajar, tiba-tiba negara \\\'membajak\\\' mereka dengan mudahnya. \"Kami seolah menjadi \\\'Pusdiklat Partikelir\\\',\" tandas Sugeng. Sugeng pun berharap pemerintah meninjau kembali kebijakan perekrutan guru PPPK. Dirinya mengusulkan, apabila guru yang diambil dari sekolah swasta, penugasannya pun ditempatkan di sekolah swasta. \"Andaikata guru mau diambil jangan semuanya. Ini seperti bencana, seperti \\\'kiamat\\\' untuk sekolah macam SD Islam Al Umar Srumbung. Dari 23 guru, yang lolos PPPK 13 orang,\" papar Sugeng.(cha).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: