Sistem Pemilu di Indonesia Ternyata Rumit dan Sering Jatuh Korban. Ini Kata Ketua KPU RI...

JAKARTA, MAGELANGEKSPRES.COM - Ketua KPU RI Ilham Saputra menyatakan sistem pemilu di Indonesia sangat rumit sehingga menjadi salah satu penyebab banyaknya korban jiwa berjatuhan. \"Tak sedikit para petugas KPPS yang kelelahan sehingga menimbulkan korban,\" katanya dikatakanketika berbincang mengenai sistem rekapitulasi pemungutan suara dalam pemilihan umum, Kamis (3/2). Menurut Ilham, pemilu 2019 menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara pemilu, terlebih banyaknya korban jiwa dari para petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Ilham memastikan bahwa pada pemilu mendatang, KPU telah mengubah batas usia maksimal 50 tahun bagi petugas KPPS untuk mengantisipasi rentannya petugas mengalami kelelahan.\"Itu kita coba perbaiki pada Pemilihan Kepala Daerah 2020, kita batasi usia,” ujar Ilham. Selain itu, Ilham juga mengklaim KPU telah membuat sistem informasi rekapitulasi elektronik (Sirekap) dalam pelaksanaan Pilkada 2020. Namun, penggunaan Sirekap hanya sebatas untuk membantu percepatan kerja KPU dan mempublikasikan hasil penghitungan suara. \"Tapi, tetap saja, Undang-undang 7/2017 tetap berlaku sampai saat ini. Pemilu serentak akan terlaksana di 2024,\" tutur Ilham. (rmol/me)

Sumber: