SLI Bantu Petani Temanggung Hadapi Cuaca Ekstrim

SLI Bantu Petani Temanggung Hadapi Cuaca Ekstrim

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Cuaca ekstrim yang setiap tahunnya terjadi, memang tidak bisa dihindari. Namun demikian cuaca ekstrim bisa disikapi dengan berbagai cara sehingga dampak yang terjadi tidak begitu terasa. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat panen bawang merah pada Sekolah Lapang Iklim (SLI) di Desa Legoksari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung, Sabtu (6/6). Ia mengatakan, penanaman bawang merah yang dilakukan oleh petani di desa tersebut dilakukan saat cuaca ekstrim terjadi. Namun hasilnya masih cukup bagus bahkan dalam satu hektarnya masih bisa memproduksi bawang merah antara 6 hingga 8 ton. \"Pada bulan Mei lalu cuaca ekstrim masih terjadi, tapi alhamdulillah adanya forum komunikasi SLI antara BMKG, penyuluh pertanian, dan para petani, informasi dari BMKG maka cuaca ektrim itu dapat diantisipasi, sehingga hasil panen masih cukup bagus,\" katanya. Menurutnya, keberhasilan petani dalam mengantisipasi cuaca ektrim ini, karena petani sudah mulai bisa memanfaatkan informasi iklim dan cuaca dari BMKG dalam bercocok tanam. Dalam beberapa tahun terakhir BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah menyelenggarakan SLI untuk kelompok tani. Salah satu upaya yang diberikan kepada petani dalam menghadapi cuaca ekstrim yakni dengan memberitahukan bagaimana cara merawat tanaman. Baca Juga Polisi Gagalkan Tawuran Siswa Dua SMK Swasta di Magelang \"Waktu itu, petani sudah diberitahu untuk antisipasi sebelumnya, begitu hujan telah turun, kemudian daun-daun tanaman bawang merah langsung disemprot atau dibilas untuk mengurangi pengaruh asam air hujan dan mencegah rusaknya tanaman,\" terangnya. Sementara itu Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, program SLI BMKG di Kabupaten Temanggung sangat membantu para petani dalam membudidayakan bawang merah. Sehingga produksi bawang merah masih sangat bagus meskipun cuaca ekstrim terjadi. Oleh karena itu Bupati berharap, ke depan program ini bisa terus dilanjutkan dan petani bisa semakin mengenal sekaligus lebih bisa beradapatasi dengan cuaca. Selain itu pembinaan terhadap masyarakat di Kabupaten Temanggung terus dilakukan. \"Tahun besuk BMKG bisa memberikan demplot untuk bawang merah dan bawang putih masing-masing satu hingga dua hektar, termasuk tanaman tembakau bisa lebih luas lagi,\" harapnya. Menurutnya, masyarakat Temanggung terutama petani senantiasa siap untuk mengikuti SLI. Dan diharapkan kegiatan ini benar-benar memberikan keterampilan dan pengetahuan bagi para petani di Kabupaten Temanggung untuk bisa meningkatkan hasil panennya sesuai dengan kondisi iklim yang terus berubah-ubah ini. Sedangkan, Ketua Penyelenggaran SLI di Desa Legoksari Kecamatan Togomulyo yang juga Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Tuban Wiyoso mengatakan, SLI bawang merah ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan. SLI ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan informasi iklim, cuaca untuk keperluan pertanian. \"Petani sduah mulai memahami dan menerapkan ilmunya, harapan kami ilmu yang didapat bisa ditularkan, sehingga kedepan semua petani bisa semakin terarah dalam bercocok tanam,\" harapnya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: