SMPN 7 Magelang, Cerdas Literasi Menyongsong Era Kenormalan Baru
![SMPN 7 Magelang, Cerdas Literasi Menyongsong Era Kenormalan Baru](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/07/SMP-7.jpg)
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - SMP NegeriĀ 7 Magelang pada tahun 2017 dicanangkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Magelang sebagai Sekolah Cerdas Literasi. Kemampuan memahami dan mengelola informasi semakin menjadi kebiasaan di sekolah. Begitu juga di masa menjelang era kenormalan baru ini. Era kenormalan baru terkait dengan tahun pelajaran 2020/2021. Berkaitan dengan hal tersebut Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah dan Tim Pengembang Kurikulum mengkaji berbagai sumber literasi terkait. Sumber literasi itu antara lain, 1) Hasil forum grup terpumpun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang terkait masalah New Normal di sekolah; 2) Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah(BDR) (Edisi Revisi) dari Surat Edaran Sekjen Kemdikbud; 3) Panduan Pembelajaran di Era Kenormalan Baru dari Tim GTK Kemdikbud RI; 4) Siaran Pers Mendikbud dalam Webinar 4 Menteri dan BNPB; 5) Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease(Covid-19) dari Keputusan Bersama 4 Menteri; dan berbagai surat edaran dari Dinas Pendidikan Kota Magelang dan Pemerintah Kota Magelang. Setelah melalui pengkajian berbagai literasi tersebut diadakanlah kegiatanmengulas(review) kurikulum. Kegiatan ulas kurikulum tersebut diawali oleh Tim Pengembang Kurikulum pada tanggal 18 Juni 2020. Selanjutnya disampaikan kepada dewan guru tanggal 22 dan 25 Juni 2020 melalui workshop dengan menerapkan protokol kesehatan. Workshop juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang. Dalam rapat kerja tersebut disusun tiga skenario persiapan tahun pelajaran baru 2020/2021. Tiga skenario tersebut adalah 1) Pembelajaran jarak jauh (PJJ) murni, 2) Pembelajaran tahap transisi, dan 3) pembelajaran tahap era kenormalan baru. Sebelum Pemerintah Kota Magelang memutuskan pembelajaran tatap muka(PTM) di sekolah maka dipakai skenario PJJ murni. Artinya, sekolah melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh tanpa ada tatap muka di kelas. PJJ dilakukan dengan sistem daring dan luring. Apabila Pemerintah Kota Magelang sudah memutuskan PTM, sekolah menerapkan pembelajaran masa transisi selama kurang lebih 2 bulan. Yang intinya tiga hal pokok ini diterapkan ketat di sekolah: pemakaian masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun. Pembelajaran akan dipadukan antara PTM dan PJJ karena siswa di kelas hanya berjumlah maksimal 16 siswa dengan durasi waktu per jam adalah 30 menit. Direncanakan satu hari hanya 3 JPL tatap muka untuk mapel yang terkait kemampuan literasi dan numerasi. Pembelajaran yang terkait pengembangan karakter akan disampaikan secara PJJ. Selama masa transisi diusahakan kegiatan di sekolah pyur kegiatan belajar mengajar. Bila masa transisi itu berjalan normal dan lancar, sekolah baru menerapkan era kenormalan baru dengan tetap melakukan pendisiplinan pemakaian masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun. Perbedaan dengan masa transisi terletak pada jumlah JPL sehari sebanyak 6 JPL dengan pengembangan kegiatan yang tetap berdisiplin menaati protokol kesehatan. Tiga skenario kegiatan tersebut disiapkan dengan prinsip utama menjaga kesehatan dan keselamatan siswa, guru, karyawan, dan masyarakat. Sesuai dengan petunjuk SKB 4 menteri bila ada peningkatan level daerah dari zona hijau maka PTM dihentikan. Tiga prosedur kegiatan tersebut masih menunggu pengesahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang dan Komite Sekolah atau Forum Komunikasi Kelas. Prosedur itu akan diusahakan dalam waktu dekat. Di tengah penyiapan kurikulum dan prosedur pembelajaran tersebut selama liburan sekolah berusaha melengkapi sarana dan prasarana terkait pencegahan penularan Covid-19. Sarana dan prasarana tersebut antara lain 1) penyempurnaan dan pelengkapan sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, 2) penanda informasi jaga jarak, 3) pengadaan alat semprot disinfektan, 4) pengadaan pengukur suhu tubuh(thermogun), 5) pengadaan masker, 6) pengadaan pembersih kuman, dan sebagainya. Salah satu hal penting lagi adalah dibentuknya Gugus Tugas PenanggulanganPenyebaran Covid-19 di sekolah. (adv/aji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: