Tidak Setuju Pelegalan Galian C, Warga Sontonaya Gelar Aksi Menolak Penambangan
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Warga Dusun Sontonayan Desa Kapencar Kecamatan Kertek kembali menggelar demo penoalakan terhadap kegiatan galian C liar di wilayah desa mereka. Penolakan tersebut bergulir seiring dugaan kuatnya sejumlah kalangan untuk berupaya melegalkan aktivitas yang merusak lingkungan itu. “Kita kembali gelar aksi unjuk rasa menolak kegiatan penambangan galian C di kawasan desa kami. Ini kami lakukan dengan kesadaran sendiri. Kami takut terhadap ancaman kerusakan lingkungan yang parah, baik saat ini dan masa yang akan datang,” ungkap Korlap Aksi penolakan penambangan galian C, Anton, kemarin. Menurutnya, pada awal tahun 2020 ini sudah ada kabar cukup baik, dimana Polda Jateng menggelar kegiatan represif. Berupa penahanan terhadap alat berat dan juga mobil pengangkut galian c di bawah kaki Gunung Sindoro, dan melakukan upaya hukum terhadap para pelaku. “Kita tunggu hasilnya, seperti apa, kalau lihat di lapangan sih aktivitasnya sudah berkurang. Polda juga melakukan pemasangan police line di depo pasir terbesar. Kita dukung upaya yang dilakukan oleh polda,” katanya. Baca Juga Toko Modern Ancam Pasar Tradisional, Pedagang Berharap Pemkab Temanggung Bersikap Namun diakui bahwa penambangan memang belum berhenti. Aktivitas menggunakan peralatan manual diduga masih berlangsung. Sedangkan bagi warga sontonayan kapencar, penolakan terhadap penambangan di wilayah desa sudah harga mati. Sampai kapanpun akan tetap ditolak. “Meski nanti muncul kebijakan dari pemerintah daerah soal rencana tata ruang wilayah, yang arahnya pelegalan kegiatan itu di wilayah kami. Kami warga Sontonayan tetap menolak,” tandasnya. Anton mengaku bahwa penolakan galian c itu bersifat sangat lokalistik. Yaitu, bagi wilayah atau kawasan dusun Sontonayan Kapencar. Sedangkan untuk desa desa yang lain, pihaknya tidak akan ikut campur. Kecuali, ada permintaan bantuan dan warga sudah benar-benar kompak. “Sejuah ini penolakan yang kami lakukan bersifat lokalisitk, yaitu di wilayah kami. Sedangkan desa atau dusun yang lain, kami tidak bisa membantu kecuali warga sudah siap kompak dan berani, maka kita siap bantu,” katanya. Hal tersebut dilakukan karena menurut Anton, perjuangan menolak galian c tidak mudah dan butuh waktu serta menajdi kesadaran bersama. Seperti di Sontonayan yang sudah membulatkan tekad untuk menolak kegiatan penambangan galian C di desanya. “Kalau kita sudah satu tekat dan tujuan, penolakan terhadap galian c. Kalau desa lain yang sudah tidak setuju dengan galian ya harus memberanikan diri secara bersama untuk menolak,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: