Imbauan KAI Daop 5 Purwokerto Usai Kecelakaan di Perlintasan Sebidang: Jangan Terobos Palang!

Imbauan KAI Daop 5 Purwokerto Usai Kecelakaan di Perlintasan Sebidang: Jangan Terobos Palang!

PERLINTASAN. Sejumlah pengendara melintasi perlintasan sebidang di wilayah KAI Daop 5 Purwokerto, kemarin.-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto mengimbau seluruh masyarakat, termasuk wilayah Kabupaten Purworejo, untuk meningkatkan kewaspadaan dan disiplin saat melintasi perlintasan sebidang.

Pasalnya, baru-baru ini sebuah kecelakaan tragis terjadi di salah satu perlintasan sebidang KAI di wilayah Surabaya yang melibatkan truk pengangkut kayu yang menemper kereta api jenggala.

Kejadian tersebut menelan korban jiwa asisten masinis meninggal dunia dan menyebabkan keterlambatan kereta.

BACA JUGA:Asyik Bikin Konten Medsos, Remaja Terserempet Kereta Api di Butuh Purworejo

Insiden ini menjadi pengingat keras bahwa kelalaian sekecil apapun saat melintasi perlintasan sebidang dapat berakibat fatal.

“PT KAI berharap masyarakat bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut dengan tidak mengabaikan rambu-rambu keselamatan, tidak menerobos palang pintu yang sudah tertutup, serta selalu waspada terhadap sinyal dan suara peringatan yang menandakan akan melintasnya kereta api,” Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro, Selasa, 15 April 2025.

Menurutnya, langkah ini sangat penting demi menjaga keselamatan perjalanan kereta api maupun pengguna jalan raya.

BACA JUGA:Penumpang Kereta Api di Daop 5 Naik 24 Persen, Selama Masa Angkutan Lebaran 2024

Kecelakaan di perlintasan tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga dapat mengganggu operasional kereta api.

“Keselamatan merupakan prioritas utama dalam layanan kereta api. Namun, keselamatan di perlintasan sebidang sangat bergantung pada perilaku pengguna jalan. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mendahulukan perjalanan kereta api dengan cara berhenti, melihat ke kanan dan kiri, serta memastikan tidak ada kereta yang akan melintas sebelum menyeberang,” ungkapnya.

Dijelaskan, selain faktor perilaku pengguna jalan, kondisi teknis perlintasan juga berperan besar terhadap keselamatan.

BACA JUGA:Buntut Adu Banteng Kereta Api di Bandung, KAI: Seorang Pramugara MD dan Petugas Lain Masih Evakuasi Korban

Berdasarkan sudut perpotongannya, terdapat dua jenis perlintasan sebidang, yakni Perpotongan tegak lurus (±80–90 derajat) dan Perpotongan miring (±45 derajat).

“Perlintasan dengan sudut miring sekitar 45 derajat memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi, terutama saat musim hujan. Pada sudut tersebut, kendaraan lebih rentan tergelincir,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: purworejo ekspres