Virus Corona Berdampak Jumlah Penerbangan Menukik 30 Persen

Virus Corona Berdampak Jumlah Penerbangan Menukik 30 Persen

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Mewabahnya virus corona yang berlangsung sejak Desember 2019 berdampak pada penurunan jumlah penerbangan sebesar 30 persen. Hal ini karena pembatalan dan penutupan rute sementara. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, dampak virus corona membuat sejumlah maskapai yang memiliki rute ke mainland Cina dan Singapura mengalami kerugian. Dia belum bisa bisa menyebutkan angka kerugiannya. \"Kita memang belum bisa memastikan kerugiannya, yang punya masalah itu rata-rata yang berhubungan dengan mainland Cina dan Singapura, yang lainnya masih baik. Berkurang rata-rata 30 persen,\" ujar dia di Jakarta, kemarin (13/2). Solusi untuk menutup kerugian maskapai, salah satunya akan membu rute-rute di Asia Selatan. \"Untuk opportunity, yang paling masif itu di Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, karena memang sebelum ada kejadian ini (wabah virus Corona), para duta besar bertemu saya untuk mendapat connecting flight,\" ungkapnya. Dia pun meminta kepada maskapai penerbangan seperti Garuda Idonesia, Batik Air, Lion Air hingga Air Asia untuk mencari konektivitas ke negara-negara di benua tersebut. \"Paling lambat bulan Mei ini untuk buka rute baru, karena perencanaan itu tidak bisa langsung seketika,\" katanya. Alhasil, dampak dari pembatalan penerbangan maskapai memukul sektor pariwisata yang ditaksir mengalami kerugian mencapai angka USD4 miliar atau setara Rp54,6 triliun. Dengan rincian, sekitar USD2,8 miliar atau senilai Rp38,2 triliun pendapatan negara hilang dari turis Cina. \"Ini bicara kerugian potensi satu tahun ya, kami kan tidak tahu kapan ini kelar virus corona, mudah-mudahan ini cepat selesai,\" ujar Menteri Pariwisata, Wishnutama. Dia menjelaskan, potensi kerugian tersebut karena pada masa-masa Februari hingga Maret biasanya para wisatawan tengah memesan pesawat ataupun hotel untuk persiapan liburan musim panas. “Kalau Februari sampai Maret ini kan ‘booking period’. Sekarang wisatawan sedang pesan transportasi dan hotel untuk liburan musim panas. Ini juga akan punya dampak, kalau misalnya virus corona ini April selesai, itu imbasnya ke liburan musim panas,\" katanya. Kendati demikian, dia menyebutkan, pemerintah telah memiliki sejumlah antisipasi menangani dampak virus corona pada sektor pariwisata Indonsia, seperti promosi besar-besaran hingga pembukaan pasar baru. Adapun pemerintah Indonesia resmi menutup rute penerbangan dari dan ke Cina sejak Rabu (5/2), pukul 00.00 WIB, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya beberapa maskapai penerbangan di Indonesia mengaku merugi akibat wabah Virus Corona. Kerugian terjadi karena beberapa rute-rute penerbangan dari dan menuju Cina terpaksa dibatalkan. Salah satunya, kerugian yang dialami Batik Air di mana pima rute penerbangan Batik AIr ke Cina terpaksa disetop. Pihak belum menghitung seberapa ebrsa kerugian yang dialami perseroan. Sebagai solusi untuk menghindari kerugian, Batik Air akan menggarap rute-rute yang menguntungkan untuk mengganti rute penerbangan ke Cina, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan,\" ujarnya. Selain itu, mengurangi frekuensi penerbangan ke Thailand. Ini karena Virus Corona dikabarkan sudah mulai menyebar di negara tersebut. \"Ada lima kota, ya itu (terpaksa penerbangan) harus disetop. Jadi lima pesawat, sekarang di-maintenance di dalam hanggar, dibersihkan, dan sebagainya,\" ujar CEO Batik Air. Ahmad Luthfie. Senada dengan Batik Air, Maskapai Citilink pun mengaku mengalami kerugian. Hanya saja, tidak merinci berapa kerugian yang dialaminya. Untuk menghindari kerugian, Batik Air bakal melakukan strategi khusus dengan melakukan penyesuaian pada kapasitas penerbangan. \"Citilink akan melakukan contingency plan yaitu dengan penyesuaian kapasitas penerbangan di rute-rute yang di terbangi,\" ujar VP Corporate Secretary dan CSR Citilink, Resty Kusandarina.(din/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: