Zakat dan Sedekah Dioptimalkan untuk Dampingi DD
![Zakat dan Sedekah Dioptimalkan untuk Dampingi DD](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/09/Zakat-dan-Sedekah-Dioptimalkan-untuk-Dampingi-DD.jpeg)
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Sebuah program inovasi kembali diluncurkan oleh Desa Krandegan Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo. Dalam menggali sumber dana untuk melakukan program-program pembangunan dan pemberdayaan, Pemerintah Desa (Pemdes) mengoptimalkan potensi zakat dan sedekah sebagai pendamping Dana Desa (DD). Kepala Desa (Kades) Krandegan, Dwinanto SE, menyebut sejak berlakunya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa, semua desa di Indonesia mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat berupa DD dengan jumlah rata-rata per desa mendekati angka Rp1 miliar. Adanya DD itu sangat membantu desa dalam menggerakkan roda pembangunan dan aneka kegiatan lainnya. Namun, di sisi lain kegiatan pembangunan di desa makin masif dan meluas, sedangkan jumlah DD yang diterima juga terbatas. “Maka Pemerintah Desa dituntut untuk bisa kreatif mencari sumber pendapatan lain. Bisa melalui usaha Bumdes, atau sumber lain untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD),” sebutnya, Kamis (3/9). Diungkapkan, optimalisasi zakat dan sedekah menjadi salah satu program Pemdes Krandegan karena tidak berbenturan dengan aturan sebagai pendamping DD. Terlebih, jumlah zakat dan sedekah yang dikelola pun cukup besar. Dalam empat bulan terakhir ini saja, terkumpul zakat dan sedekah lebih dari Rp200 juta. Dana itu digunakan untuk beragam kegiatan sosial dan pemberdayaan. “Di antaranya program dapur umum, pasar bergerak, meja anti lapar, baju untuk si kecil, pelatihan, irigasi gratis, dan bantuan cair langsung,” ungkapnya. Selain ASN, wiraswasta, pedagang, petani pun tidak luput dilibatkan dalam penggalian zakat dan sedekah. Para petani yang baru memanen tanaman padinya di sawah, langsung menyetorkan zakat dan sedekahnya ke posko di kantor desa Krandegan. Jika hasil panennya mencapai nishob, maka mereka akan membayar zakat sebesar 10 persen dari hasil panen. Baca juga Maraknya Tempat Karaoke Ilegal Jadi Keprihatinan Adapun yang hasil panennya belum memenuhi nishob, maka hanya membayarkan sedekah yang besarannya tidak ditentukan. Zakat dan sedekah itu kemudian dikelola oleh posko di kantor desa untuk disalurkan kepada warga miskin yang berhak menerima. Salah satu bentuknya melalui program dapur umum yang setiap harinya menyediakan makan untuk sekitar 160 warga yang layak dibantu. Sebagai bentuk transparansi, setiap pekan pemerintah desa mengumumkan perolehan zakat dan sedekahnya, lengkap dengan pengeluaran dan saldonya. Laporan itu disampaikan ke semua warga melalui grup WA, atau akun media sosial milik desa. \"Saat ini sedang awal panen di desa Kami. Alhamdulillah sudah terkumpul gabah dan beras sekitar 1,5 ton. Insya-Allah sampai akhir musim panen nanti, Kami perkirakan akan terkumpul antara 5 - 7 ton gabah. Jumlah ini bisa untuk memenuhi kebutuhan dapur umum sampai beberapa bulan ke depan\" terangnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: