Ninik Thowok: Seniman Perlu Dibekali Budaya Bangsa dan Etika

WORKSHOP. Belajar Bersama Maestro (BBM) Workshop Tari Topeng dan Workshop Kethoprak, oleh Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, di Studio Mendut Mungkid Magelang.-Ninik Thowok-Magelangekspres.com
MAGELANG - Maestro Tari Indonesia, Didik Ninik Thowok mengatakan, perlunya membangun rasa membentuk pribadi yang berbudaya, manajemen dan etika, seniman yang mempunyai etika, dengan rasa yang terbentuk, melalui olahrasa.
"Banyak budaya asing yang justru populer di Indonesia, misalnya salam jari Saranghae dari Korea, padahal kita juga punya budaya seperti Ngithing atau Nyempurit.
Wirogo, Wiromo dan Wiroso agar membentuk tata krama, sharing akar budaya agar tidak kehilangan jati diri bangsa. Oleh karena itu perlunya seniman dibekali dengan budaya bangsa dan etika sejak dini, agar akar budaya bangsa tetap lestari," ucapnya, dalam kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) Workshop Tari Topeng dan Workshop Kethoprak.
Workshop digelar Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, di Studio Mendut Mungkid Magelang.
Didik menuturkan, kegiatan Belajar Bersama Maestro dimulai tahun 2015, siswa dititipkan di rumah Maestro, sekarang Maestro yang berganti mendatangi tempat pelatihan.
"Tahun 2022 ini saya yang mendatangi tempat pelatihan, materi yang saya sampaikan adalah materi budaya bangsa dan topeng. Terkait dengan topeng, banyak ragam budaya Indonesia tentang topeng yang belum banyak digali, seperti topeng Kutai, Banjarmasin, Batak, Dayak dan lain-lain, karena selama ini yang populer hanya topeng Jawa dan Bali saja," papar Didik.
Sementara dari Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dimas Raditya Putra, mengatakan, ada 12 titik tempat penyelenggaraan, salah satunya di wilayah Borobudur, Tari Topeng dan Ketoprak, peserta seniman muda dari Magelang dan Jogjakarta.
Kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM), yaitu suatu program pembelajaran, sejumlah pegiat budaya muda akan mendatangi dan tinggal bersama seorang tokoh budaya tertentu (Maestro) yang memiliki pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang mendalam.
Kegiatan ini diharapkan menjadi simpul utama dalam penyebaran, pertukaran nilai dan pengetahuan serta ajang pembelajaran bagi sumber daya manusia kebudayaan, sehingga kelak mereka akan menjadi pelopor dalam upaya pemajuan kebudayaan.
"Menghadirkan para Maestro agar langsung merasakan atmosfir, dengan dibagi kelas kecil 20 orang tiap kelas. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 18-24 Juni, diselenggarakan kegiatan BBM di Borobudur dengan dua Objek Pemajuan Kebudayaan, yaitu Tari Topeng dengan maestro Didik Nini Thowok dan Ketoprak dengan maestro Nano Asmorodono," terang Dimas.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com