Desa Cantik Maduretno Jadi Pelopor "Datane Apik Apa Wae Tinggal Klik"
BPS. Studi Komparatif Desa Cantik Bersama BPS Kabupaten Cilacap di Ruang Sekretariat Desa Maduretno, Kamis (14/7).(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--Magelangekspres.com
WONOSOBO- Desa Cantik Maduretno Kalikajar Wonosobo jadi pelopor “Datane Apik Apa Wae Tinggal Klik”. Desa Cantik atau Desa Cinta Statistik merupakan inovasi yang sejalan dengan program Satu Data Indonesia.
Yakni, mewujudkan keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan. Sehingga ke depan sistem informasi desa pada level masyarakat dapat lebih dioptimalkan.
Kepala BPS Kabupaten Wonosobo, Tri Wahyu Joko Pratomo menyampaikan, dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik pada level desa dibutuhkan satu data valid dan berkualitas sehingga menjadi rujukan yang digunakan dalam proses pengambilan kebijakan pemerintahan.
“Membangun data dari desa sangat penting untuk menjadi rujukan pengambilan sebuah kebijakan. Semoga pengelolaan Desa Cantik di Maduretno ini mampu dikembangkan dan diconDesa Cantik Maduretno Jadi Pelopor Datane Apik Apa Wae Tinggal Kliktoh di Kabupaten,” katanya Kamis (14/7/2022).
Menurutnya, membangun desa yang maju harus didukung dengan data yang jelas. Data yang ditampilkan di masing-masing desa sesuai dengan kebutuhan itu sendiri serta potensi yang diunggulkan seperti pariwisata, ekonomi, kesehatan dan sebagainya.
Sementara itu, Kepala Desa Maduretno Kecamatan Kalikajar, Subadi menjelaskan, awal mula program Desa Cantik di desanya akibat administrasi yang kurang tertata. Dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh agama, tokoh masyarakat terkait, akhirnya program Desa Cantik mulai terwujud.
“Administrasi di desa kami pada saat itu masih buruk belum tertata rapi, tim kami sebanyak 11 orang terdiri dari unsur RT, RW, dan PKK membentuk program Desa Cantik. Selain itu kami terus berkoordinasi meminta pendampingan dari BPS Wonosobo,” ungkapnya.
Desa Cantik mempunyai database yang kuat. Setiap bulan informasi diperbaharui, meliputi data kelahiran, kematian, dan penduduk pendatang.
Kepala Bidang Informatika Diskominfo Wonosobo, Sugeng Riyadi menambahkan, membangun satu data ini harus dimulai dengan komitmen kuat dari desa masing-masing, yang merupakan otonominya desa. Sebagai contoh Desa Maduretno yang berkomitmen mewujudkan “Datane Apik Apa Wae Tinggal Klik” sebagai desa mitra BPS Kabupaten Wonosobo. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com