Relawan Bencana Butuh Kemampuan Teknis Evakuasi Korban Banjir

Relawan Bencana Butuh Kemampuan Teknis Evakuasi Korban Banjir

PELATIHAN. Puluhan relawan lintas komunitas menjalani pelatihan dan simulasi penyelamatan korban banjir di Dermaga Basarnas Jogjakarta, Sungai Bogowonto, Desa Jogoboyo, Kecamatan Purwodadi, kemarin.(foto : Eko Sutopo/Purworejo Ekspres)-RAPI Purworejo-Magelangekspres.com

BPBD Fasilitasi Pelatihan dan Simulasi

 

PURWOREJO- Para relawan bencana membutuhkan kemampuan teknis evakuasi korban banjir. Pasalnya, masih cukup banyak relawan belum memiliki kemampuan tersebut, sedangkan selama ini potensi banjir di kabupaten Purworejo cukup tinggi.

Kondisi tersebut disikapi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo dengan memfasilitasi pelatihan dan simulasi penyelamatan korban banjir di Dermaga Basarnas Jogjakarta, Sungai Bogowonto, Desa Jogoboyo, Kecamatan Purwodadi.

Dalam latihan yang digelar selama dua hari pada Sabtu (16/7) dan Minggu (17/7) itu, BPBD, Basarnas, PMI, dan Tagana memberikan materi berupa teori dan praktik. Puluhan relawan lintas komunitas dan BPBD Purworejo juga menggelar diskusi untuk menyamakan persepsi dalam penanganan bencana.

Kepala BPBD Purworejo, Budi Wibowo SSos MSi, menyebut pelatihan tersebut merupakan bentuk sinergitas antara BPBD sebagai unsur pemerintah dengan masyarakat.

"Sinergi itu sebenarnya sudah terbangun sejak lama, tugas BPBD dalam penanganan bencana selalu didukung dengan keberadaan relawan," sebutnya usai pelatihan, Selasa (19/7).

Menurutnya, kemampuan tersebut memang perlu dikuasai para relawan. Diharapkan nantinya ilmu tersebut dapat diterapkan dengan benar ketika mereka terjun langsung menangani bencana.

"Jangan sampai menangani bencana tapi tidak punya kemampuan teknisnya, maka perlu rasanya para relawan Purworejo memiliki kemampuan itu," katanya.

Relawan RAPI Purworejo, Sugiharto mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut merupakan keinginan relawan Kabupaten Purworejo. Menurutnya, Purworejo memiliki banyak relawan yang selalu siap membantu penanganan bencana. Namun, sebagian besar relawan belum dibekali dengan kemampuan teknis tentang evakuasi sebagian besar relawan belum dibekali dengan kemampuan teknis tentang evakuasi.

"Kami punya semangat besar, tapi kalau tidak punya kemampuan teknis, rasanya kurang optimal dalam mendukung tugas relawan Purworejo," ungkapnya.

Relawan kemudian berkomunikasi dengan BPBD Purworejo terkait keinginan dan mendapat pelatihan teknis kebencanaan. BPBD menanggapi usulan tersebut dengan baik dan kemudian merealisasikan dalam bentuk pelatihan.

Organisasi relawan yang terlibat dalam pelatihan tersebut antara lain RAPI, Orari, MDMC, IOF, Banser, Patco, SAR Purworejo, dan SAR Sigap. Selain itu, Dinas Kesehatan Purworejo, Dinas Sosial Purworejo, Tagana, Brimob, dan PMI juga turut terlibat dalam kegiatan.

Relawan Orari Purworejo, Sigit Ahmad Basuki, menambahkan, kemampuan teknis kebencanaan penting dilakukan mengingat Purworejo merupakan daerah rawan bencana.

"Kami berharap ke depan tidak hanya kemampuan SAR air saja, tapi kelak bisa belajar kemampuan evakuasi hutan dan evakuasi vertikal," tandasnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com