Harga Kebutuhan Pokok di Kota Magelang Mulai Naik, Imbas Kenaikan BBM

Harga Kebutuhan Pokok di Kota Magelang Mulai Naik, Imbas Kenaikan BBM

NAIK. Sejumlah komoditas kebutuhan pokok di Pasar Rejowinangun Kota Magelang mulai mengalami kenaikan, meski besarannya tidak terlalu signifikan.(foto : wiwid arif/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, harga bahan kebutuhan pokok di Kota Magelang, ikut melonjak. Kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun.

Berdasar pantauan di Pasar Rejowinangun, Senin (5/9), harga sejumlah kebutuhan bahan pokok, seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah, meningkat setelah kenaikan harga BBM.

Kemudian harga daging ayam ras, daging sapi, telur ayam ras, dan sejumlah komoditas sayuran juga turut naik. Meskipun kenaikan harga tidak terlalu signifikan.

Rati (50), salah seorang pedagang di Pasar Rejowinangun mengatakan, kenaikan harga cabai merah sudah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu. Saat ini, cabai merah besar keriting dijual Rp60.000 per kilogram. Lalu cabai merah besar biasa seharga Rp70.000 per kilogram.

”Untuk rawit merah Rp30.000 per kilogram dan cabai rawit hijau Rp35.000 per kilogram. Untuk bawang merah Rp30.000 per kilo, bawang putih Rp26.000 per kilo,” katanya di kiosnya, kemarin.

Selain komoditas sayuran, harga daging sapi juga naik. Saat ini harga daging sapi kualitas pertama senilai Rp130.000. Padahal sebelumnya sempat turun menjadi Rp128.000 per kilogram. Lalu daging ayam ras masih belum menunjukkan penurunan, sekilonya dijual dengan harga Rp35.000.

”Kami tidak terlalu senang dengan kenaikan harga ini, karena pembeli sepi dari biasanya,” jelasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang, Syaifullah mengatakan bahwa kenaikan sejumlah komoditas ini sudah terjadi sebelum harga BBM disesuaikan, 3 September 2022 lalu. Terutama soal harga telur. Dia menilai, salah satu komoditas pokok masyarakat itu justru mengalami penurunan.

”Sebelumnya harga telur ayam ras mencapai Rp32.000. Itu sempat bertahan beberapa hari, kemudian sekarang turun lagi. Artinya fluktuasi kenaikan akibat penyesuaian BBM belum terjadi di Kota Magelang,” ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat masih dianggap dalam batas kenormalan. Karena itu, dirinya tidak sependapat, jika belakangan terjadi penurunan daya beli masyarakat secara besar-besaran.

”Bukan penurunan daya beli masyarakat, tapi karena sebelumnya di bulan Dzulhijjah atau Besar itu kan banyak warga yang gelar hajatan. Sedangkan sekarang, hajatan mulai berkurang, jadi berpengaruh juga terhadap pembelian kebutuhan pokok,” tuturnya.

Dia berharap, masyarakat tidak terpengaruh “panic buying”. Sebab, pihaknya menjamin, stok kebutuhan pokok di Kota Magelang masih akan sangat aman.

”Kita pantau terus setiap hari, terutama soal harga kebutuhan pokok. Jika kenaikannya di luar batas kewajaran, maka akan kami usulkan Pemprov Jawa Tengah supaya menggelar operasi pasar, guna menstabilkan harga,” ucapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com