Daya Beli Masyarakat Kota Magelang Turun, Imbas Kenaikan BBM

Daya Beli Masyarakat Kota Magelang Turun, Imbas Kenaikan BBM

NAIK. Salah seorang pedagang Pasar Rejowinangun Kota Magelang mengeluhkan turunnya pembeli dan pengunjung pasar, karena naiknya harga kebutuhan pokok.(foto: ika zahara/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kota Magelang berpengaruh terhadap turunnya daya beli masyarakat. Hal ini karena sejumlah komoditas kebutuhan pokok juga ikutan naik.

"Sekarang baru naik sedikit-sedikit harganya. Tapi tidak terlalu tinggi, gandum yang awalnya Rp10.000 per kilogram sekarang jadi Rp12.500 per kilogram terus beras naik Rp1.000-Rp2.000 per kilogram,” ujar Dewi (26) salah satu pedagang sembako ketika ditemui di tokonya di Pasar Rejowinangun, Rabu 28 September 2022.

Selain dua komoditas tersebut, dia mengaku harga bahan pokok lainnya masih stabil. Kendati demikian, jumlah pembeli terus menurun. Tentu saja hal tersebut berpengaruh terhadap turunnya pendapatan yang dia kumpulkan setiap harinya.

"Kalo harga sayuran sebelum BBM naik juga sudah naik turun harganya. Cuma cabai sempat Rp80.000, tapi sekarang sudah turun lagi. Kalau pembeli enggak seperti kemarin sebelum BBM naik, ada penurunan (jumlah pembeli) sedikit,” tutur Murni (45) salah satu pedagang sayur di pasar yang sama.

Ia menuturkan bahwa dampak kenaikan BBM di Kota Magelang masih dalam tahap kewajaran. Artinya tidak sampai bergejolak. Walaupun pembeli di pasar kian menurun tidak seperti sebelum naiknya harga BBM.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang, Sunaryanto memprediksi harga kebutuhan pokok akan naik menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.

"Pemerintah terus memantau harga pasar. Mungkin kalau saat ini pengunjung pasar menurun tidak hanya karena BBM naik, bisa saja saat ini stok barang di rumah masih tersedia jadi tidak perlu ke pasar,” kata Naryanto.

Ia mengatakan, penyebab fluktuasi harga sayuran karena di daerah kota tidak menjadi penghasil produk pertanian. Mayoritas bahan pokok didatangkan dari luar daerah. Alhasil, ada biaya operasional yang bertambah, imbas kenaikan harga BBM.

Berdasarkan data Disperindag Kota Magelang per Rabu, 28 September 2022, terdapat kenaikan harga untuk cabai merah dan cabai keriting di Pasar Rejowinangun dengan kenaikan harga 4,17 persen. Sedangkan cabai rawit hijau turun 7 persen, telur ayam turun 1,35 persen, dan gula pasir kristal turun 1,1 persen. (mg1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com