Jaga Kualitas, IKM Pangan di Kota Magelang Harus Terapkan Standar Mutu
PELATIHAN. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang memberikan Pelatihan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) bagi IKM Pangan di Hotel Atria, Senin (26/9).(foto : wiwid arif/magelang ekspres)-Pemkot Magelang-Magelangekspres.com
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengakui jika saat ini sudah banyak industri kecil makanan di wilayahnya yang berkualitas dan memiliki kemasan produk yang bagus. Karenanya, produk tersebut harus didukung dengan standar pangan yang dipersyaratkan.
Mendukung hal tersebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang memberikan Pelatihan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) bagi IKM Pangan di Hotel Atria, Senin (26/9).
Aziz juga memberi apresiasi adanya pelatihan ini. Dia berharap IKM Pangan di Kota Magelang dapat memberikan kualitas yang terbaik bagi konsumennya.
"Setiap produk harus ada standar mutunya sesuai yang ditetapkan. Selain mutu, permasalahan untuk UMKM juga pada pemasaran. Nanti harus ada festival, agar mutunya bisa dinilai," katanya.
Dia optimistis produk Kota Magelang bisa dipasarkan lebih luas lagi. Dia juga mendorong IKM pangan untuk mengembangkan digital marketing dan bergabung dengan program unggulan Kelurahan entrepreneurship center (Magelang Keren).
"Magelang ini kota kecil, sehingga mutu dari makanan disini harus dijaga. Jangan berpikir pasarnya hanya dari Kota Magelang, tapi berpikir pasarnya di luar Kota Magelang. Karena penduduk kita hanya 127.400 jiwa," paparnya.
Menurutnya, produk makanan di Kota Magelang telah layak dipasarkan di tingkat nasional, bahkan ke luar negeri khususnya dalam rangka menjalin hubungan kerja sama kota kembar dengan Kota Tula, Rusia.
"Yang penting syarat seperti NIB, PIRT, mutu terjamin serta ada merk. Untuk kerjasama sister city dengan Tula juga sudah sangat pantas. Disana kadang makanannya sederhana tapi digemari," jelasnya.
Kepala Disperindag Kota Magelang Syaifullah mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan bertujuan memberikan pengetahuan tentang manajemen mutu pangan. Sebab, mutu pangan menjadi persyaratan apabila usaha olahan pangan ini ingin menembus pasaran yang lebih luas, terlebih pasar ekspor.
"Pengetahuan tentang HACCP ini meliputi pengenalan prinsip-prinsip produksi yang memenuhi syarat keamanan proses produksi di setiap tahapannya, hingga tersaji di hadapan konsumen sebagai produk yang aman untuk dikonsumsi," jelas Syaifullah.
Narasumber Sucofindo Kurnia Andhika Sari memaparkan terkait good manufacturing practices (GMP), salah satu prasyarat dari HACCP. Dia mengulas tentang persyaratan minimum yang harus dipenuhi pada seluruh mata rantai makanan, mulai bahan baku sampai produk akhir.
Penerapan GMP, kata dia memiliki berbagai manfaat baik bagi pemerintah maupun industri. Untuk pemerintah, GMP dapat melindungi konsumen dari penyakit atau kerugian yang diakibatkan oleh olahan pangan yang tidak memenuhi persyaratan. Selain itu juga memberikan jaminan kepada konsumen bahwa olahan pangan yang dikonsumsi merupakan produk yang layak.
"Sedangkan bagi industri penerapan GMP berguna untuk memproduksi dan menyediakan pangan olahan yang aman dan layak bagi konsumen. Selain itu untuk mempertahankan atau meningkatkan kepercayaan dunia internasional terhadap pangan olahan yang diproduksi," imbuh Kurnia. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com