Tingkatkan Literasi Masyarakat Dengan Layanan iMagelang

Tingkatkan Literasi Masyarakat Dengan Layanan iMagelang

IMAGELANG. Subkoordinator Layanan Pengolahan dan Pelestarian Bahan, Perpustakaan Umum Kota Magelang, Leny Adriana Mesah, menyebut bahwa iMagelang merupakan terobosan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini.(foto : huni wejang/magelang ekspres--Magelangekspres.com

MAGELANG,MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Seiring dengan perkembangan zaman, perpustakaan dituntut untuk terus beradaptasi dengan segala perubahan agar dapat meningkatkan literasi masyarakat. Layanan Perpustakaan Digital, berupa i-Magelang, merupakan terobosan yang ditempuh oleh Perpustakaan Umum Kota Magelang beradaptasi atas kesesuaian digital saat ini.

Layanan iMagelang juga upaya mendukung akses literasi digital yang disediakan perpustakaan nasional (Perpusnas) untuk mewujudkan ekosistem digital. Tentunya ada kesinambungan antara perpusnas, perpustakaan daerah provinsi, dan juga perpustakaan kabupaten/kota.

Subkoordinator Layanan Pengolahan dan Pelestarian Bahan, Perpustakaan Umum Kota Magelang, Leny Adriana Mesah menuturkan, layanan perpustakaan digital berawal dari munculnya permasalahan terkait jam berkunjung masyarakat yang terbatas. Sebab perpustakaan hanya dibuka saat jam kerja saja.

"Di samping mengatasi permasalahan mengenai jam berkunjung yang terbatas, layanan perpustakaan digital ini juga merupakan bentuk adaptasi terhadap kebutuhan zaman dan juga kebutuhan peningkatan layanan,” kata Leny kepada magelangekspres.com, Rabu, 28 September 2022.

Ia menyebut, iMagelang sendiri sudah ada sejak tahun 2017, jauh sebelum pandemi Covid-19. Pada saat itu masih belum terlalu santer digital.

"Pada saat itu kami sudah berpikir ke arah perpustakaan digital, karena untuk memenuhi kekurangan tenaga dan waktu pelayanan, jadi layanan tersebut ditempuh untuk menyikapi agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi, yaitu kebutuhan akan bacaan,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa dengan adanya perpustakaan digital maka pelayanan tidak dibatasi ruang dan waktu.

"Jika sebelum adanya perpustakaan digital, kami sering menerima keluhan masyarakat mengenai waktu kunjungan, kini masyarakat bisa mengakses kurang lebih 5.540 buku di iMagelang tanpa batasan,” ujarnya.

Sejauh ini, digitalisasi dinilai efektif dalam meningkatkan literasi masyarakat. Sebab, masyarakat tidak perlu datang ke perpustakaan untuk menikmati buku-buku yang ada di perpustakaan.

"Jadi ada dua tipe masyarakat, ada yang lebih suka baca langsung, ada juga yang memilih lewat handphone. Semuanya kita akomodasi,” tuturnya.

Salah satu pengunjung tetap perpustakaan Kota Magelang, Laras mengaku sangat terbantu adanya iMagelang. Ia tak perlu repot-repot saat mencari referensi dari buku-buku yang ada di perpustakaan.

“Kemarin waktu pandemi hampir semua perpustakaan tutup. Tapi beruntung karena ada iMagelang, saya tetap bisa mendapat referensi dari handphone saya untuk mengerjakan skripsi,” ucap mahasiswa Undip itu. (mg3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com