Imbas Kenaikan Harga BBM, Angkot di Kota Magelang Kian Sepi

Imbas Kenaikan Harga BBM, Angkot di Kota Magelang Kian Sepi

NGETEM. Angkot Jalur 4 di Kota Magelang tengah menunggu penumpang di Terminal Tipe A Tidar Magelang, Jumat, 30 September 2022.(foto : ika zahara/magelang ekspres)--magelang expres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Angkutan kota (angkot) sebagai salah satu transportasi umum semakin sepi penumpang. Terlebih usai pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 3 September 2022.

Di satu sisi, mereka memilih tidak menaikkan tarif. Meski biaya operasional melesat tajam.

Selain awak angkot, para tukang ojek pangkalan maupun ojek online juga merasakan hal yang sama. Mereka tidak berani menaikkan tarif ojek karena khawatir, semakin dijauhi penumpang.

"Setelah BBM naik, saya paling bawa pulang uang sekitar 30 ribu atau 40 ribu. Ya mau gimana lagi bisanya ngojek. Itu pun nanti buat beli bensin sama kasih keluarga," kata Budi (50) salah satu tukang ojek di Terminal Tipe A Tidar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Magelang, Jumat, 30 September 2022.

Di temui di tempat yang sama, sejumlah sopir angkot sedang menunggu penumpang yang sedari pagi kendaraannya kosong. Pria yang tidak mau disebut namanya itu menuturkan, tarif penumpang angkot naik Rp500 hingga Rp1.000 setelah kenaikan harga BBM.

"Untuk setor ke kantor aja sama, malah kita juga tombok. Sekarang banyak pakai kendaraan pribadi, untuk angkutan umum ya untung-untungan saja omsetnya.  Ada juga penumpang yang sadar BBM naik, maka nambahin ongkos," kata salah satu sopir angkot.

Di sisi lain Jarwo (55) sopir angkot Jalur 4 menanggapi dengan tenang akan kenaikan harga BBM.

"Mau gimana lagi, mengerikan sekali sebenarnya. Kita masyarakat biasa. Kita menunggu bantuan dari pemerintah. Katanya akan segera turun (bantuan) tapi kok sampai sekarang belum turun apa harus nunggu demo dulu," imbuhnya.

Lelaki paruh baya itu mengakui kondisi ekonomi semakin sulit usai kenaikan harga BBM. Namun ia tidak punya pilihan lain selain narik angkot.

Para sopir angkot mengaku hanya di waktu tertentu, misalnya di jam para pedagang pasar pulang maupun anak-anak sekolah. Di luar itu, mereka tidak mendapatkan penumpang. Bahkan seringkali angkotnya kosong melompong. (mg1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com