Kedelai Melonjak, Pengusaha Tahu di Kota Magelang Kurangi Ukuran
USAHA. Proses pencampuran bahan-bahan dan bumbu tahu bulat Pak 'D milik Danang Santoso, Trunan, Kota Magelang.(foto : ika zahara/magelang ekspres)--Magelangekspres.com
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Baru-baru ini harga kedelai meroket tajam membuat masyarakat resah. Tak terkecuali pemilik usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Kota Magelang yang memproduksi makanan berasal dari kedelai. Mereka kini harus memilih antara tetap bertahan dengan keadaan atau gulung tikar.
Salah satu pengrajin tahu di Kota Magelang, Danang Santoso merasa tercekik dengan situasi ekonomi saat ini. Pemilik tahu bulat Pak 'D di Magelang Selatan itu tetap bertahan, meski harga bahan baku tahu miliknya melonjak tajam.
Sejak kenaikan harga kedelai dan minyak goreng beberapa bulan yang lalu, Danang terpaksa menyusun strategi agar usahanya bisa bertahan.
Salah satunya dengan mengecilkan ukuran tahu hasil produksinya. Dia menilai, menaikkan harga jual tahu bulat bukan strategi tepat dan justru akan menurunkan daya beli masyarakat.
"Saya tetap mempertahankan harga jual, tapi ya bentuk atau isi dari tahu memang kita kurangi tidak seperti biasanya jadi agak kopong gitu," kata Danang saat ditemui di rumah usahanya, Kampung Trunan, Tidar Selatan, Kamis, 20 Oktober 2022.
Harga kedelai yang semula Rp11.900 kini naik menjadi Rp13.800 per kilogram. Minyak goreng yang semula Rp198.000 melonjak drastis menjadi Rp235.000 per jerigen. Harga bahan baku ini diperkirakan akan naik kembali.
“Sampai sekarang tidak ada yang komplain kalau ukuran tahu dikecilkan. Mereka memaklumi keadaan ini, karena memang harga bahan baku sudah melonjak tajam,” pungkasnya. (mg1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com