Pesona Gronjal dengan 1001 Lubang, Aksi Protes Warga Mertoyudan terhadap Kerusakan Jalan
RUSAK. Jalan berlubang di sepanjang Jalan Permitan-Manggoran yang dapat membahayakan pengendara yang melintas. Foto: Ikazahara/magelangekspres--
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Baru-baru ini beredar foto dan video sebuah banner yang bertuliskan kalimat sindiran yang merupakan aksi protes warga Desa Bondowoso Kecamatan Mertoyudan karena kondisi Jalan Permitan-Manggoran yang rusak dan tidak segera diperbaiki.
Video yang di unggah oleh akun instagram @magelang_raya itu telah dilihat sebanyak 44,4 ribu kali, dan terlihat melalui pesan berantai di status WhatsApp foto itu tengah viral yang mengundang gelak tawa, namun berisi suara hati masyarakat.
Berawal dari ide masyarakat karena geram jalan penghubung antar dusun yang juga sebagai jalan kabupaten itu tidak segera diperbaiki. Walaupun pihak pemerintah desa telah mengajukan permasalahan ini ke Pemerintah Kabupaten Magelang, tetapi belum ada respon hingga saat ini.
Pada banner yang di pasang di pinggir jalan itu bertuliskan “Selamat Datang Kawasan Wisata Cagar Alam Pesona Gronjal. Wahana jalan berlubang abadi, lintasan zig-zag, senam perut, velg bengkok dan uji ketangguhan kendaraan. Jika kamu merasa harimu buruk masih ada yang lebih buruk yaitu Jalan Permitan-Manggoran”.
Tak hanya itu di sepanjang aspal Jalan Permitan-Manggoran juga bertuliskan keluhan masyarakat Desa Bondowoso. Diantaranya bertuliskan Selamat Datang di 1001 Lubang, Suara Hati Rakyat dan Dalane Koyo Lato-Lato. Tentunya hal ini mengundang gelak tawa bagi pengendara yang melewati jalan ini yang bukan masyarakat sekitar.
Berbeda dengan warga sekitar yang mengartikan tulisan-tulisan ini adalah sebuah protes kepada pemerintah supaya segera diperbaiki. Pasalnya sepanjang jalan ini telah mengakibatkan kecelakaan pengendara yang melewati jalan tidak rata dan penuh lubang.
Salah satu warga Bondowoso, Hasan (61) mengatakan di depan warungnya itu, ia telah menyaksikan banyak terjadi kecelakaan karena lubang yang dalam dan banyak lika-liku. Ia menuturkan belum pernha ada proyek perbaikan jalan di jalan itu, hanya beberapa kali pengukuran jalan dari pemerintah.
“Kalau nggak salah sudah sampai enam kali saya lihat pengukuran jalan ini, tapi kok ya tidak ada proyek perbaikan jalannya. Mosok Cuma di ukur terus, perbaikannya kapan? Kasihan banyak sekali yang sudah kecelakaan di sepanjang jalan ini. Pemerintah desa juga sudah mengajukan ke kabupaten tapi kok belum ada respon sampai sekarang,” ujar Hasan saat ditemui pada Jumat, 13 Januari 2023.
Lebih lanjut ia membeberkan bahwa warga setempat juga bergotong royong untuk perawatan jalan itu. Walau hanya seberapa dan hanya sekedar membersihkan kanan kiri jalan. Pasalnya untuk perbaikan membutuhkan dana yang cukup banyak.
“Ini kan sekarang jalan kabupaten ya, sering dilewati truk besar juga. Lubangnya aja dalem gitu kalau dana dari desa kayaknya nggak mungkin. Kita sengaja memasang banner itu supaya pihak kabupaten tahu. Semoga di tahun 2023 ini ada anggaran untuk perbaikan disini kiranya sebelum lebaran karena untuk akses utama juga, tolong segera diperbaiki,”sambung Hasan penuh harap.
Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang, Priyo Suwarso membenarkan telah ada laporan dari masyarakat dari media social. Pihaknya mengatakan untuk perbaikan jalan dilakukan secara bertahap mengingat anggaran yang ada terbatas.
“Sebenarnya ruas jalan tersebut sudah kita perbaiki secara bertahap, di tahun 2022 sudah melebarkan jembatan irigasi di Dusun Krombangan lalu pelebaran jalan baru sampai Dusun Manggoran. Untuk tahun ini juga pelebaran jembatan Kali Pacet. Jadi memang bertahap,” papar Priyo saat dihubungi pada Jumat, 13 Januari 2023. (mg1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres