Pemkot Magelang Sat-Set Tangani Keluhan Warga Jurangombo yang Sering Kebanjiran

Pemkot Magelang Sat-Set Tangani Keluhan Warga Jurangombo yang Sering Kebanjiran

Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz meninjau Kelurahan Jurangombo Selatan.-FOTO : LARASATI PUTRI-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Warga RT 6 RW 1 Kelurahan Jurangombo Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang kini dapat sedikit sumringah. 

Pasalnya, Pemkot Magelang merespon secara sigap dan tanggap dari keluhan mereka terkait banjir yang kerap terjadi di sekitaran Kelurahan Jurangombo Selatan. 

BACA JUGA:VIRAL! Bukan Gunung Tidar, Ternyata Ini Titik Tengah Pulau Jawa

Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz beserta jajarannya kemudian menilik langsung ke lokasi untuk meninjau selokan di lingkungan tersebut pada Jumat, 26 Mei 2023. 

"Sudah 10 tahun begini, belum teratasi, jadi mudah-mudahan dengan solusi pembangunan ini permasalahan bisa selesai," kata Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz.

BACA JUGA:Brigjen TNI Erwin Djatniko Menjadi Gubernur Akmil yang Baru

Disebutkan bahwa Pemkot Magelang berkomitmen untuk memprioritaskan penggunaan anggaran untuk kepentingan masyarakat. 

Oleh sebab itu, dia meminta agar Rencana Kerja Masyarakat (RKM) pada Rodanya Mas Bagia betul-betul dimanfaatkan masyarakat, salah satunya untuk perbaikan infrastruktur. 

BACA JUGA:Seleksi Sekda Baru Setengah Jalan, BKPSDM Akan Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Pj Sekda

"Gunanya RKM buat begini juga. Saya ingin Rp 30juta per RT (pada Rodanya Mas Bagia) itu punya manfaat. Selain itu, warga juga kalau bisa urunan/swadaya, tidak perlu banyak-banyak. Jadi warga juga mempunyai rasa memiliki," ungkap Dokter Aziz.

Ketua RT 6 RW 1 Kelurahan Jurangombo, Agung mengungkapkan, kompleks permukimannya memang berada di lingkungan gang buntu.

Sehingga menambah potensi terjadinya banjir, apalagi pada musim hujan. Kondisi ini sudah berlangsung sejak 8-10 tahun. 

BACA JUGA:Walikota Magelang Optimistis Shopping Center Jadi Penggenjot Wisata Malam Hari

"Sudah 8-10 tahun selalu banjir, di sini kan gang buntu, sementara air yang masuk di selokan hanya mengalir di 1 paralon. Air mengalir dari perkampungan atas, jadi di sini kayak penampungan air. Kalau nggak dibuat selokan bagus, air pasti akan masuk di lingkungan gang buntu ini," jelas Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres