ODF di Wonosobo Masuk 8 Besar Tertinggal se-Jateng, Gencarkan Operasi Jamban Helikopter

ODF di Wonosobo Masuk 8 Besar Tertinggal se-Jateng, Gencarkan Operasi Jamban Helikopter

Bupati/wakil, Ketua Pokja PKP, beserta 11 camat menandatangani komitmen percepatan ODF di Pendopo Bupati Wonosobo.-FOTO : MOKAROM MOHAMMAD/MAGELANG EKSPRES-

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Wonosobo diketahui belum Open Defecation Free (ODF). Sekitar 2.553 jamban masih dalam kategori sarana buang air besar sembarangan (BABS). ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat beserta jajaran terkait siap lakukan operasi pembongkaran jamban helikopter di 11 kecamatan.

BACA JUGA:Kesadaran ODF Warga Kota Wonosobo Masih Rendah, Cek Pemicunya

Pasalnya ODF Wonosobo masuk 8 besar sebagai kabupaten/kota tertinggal se-Jateng.

"Saya bersama 8 kepala daerah yang lain diikrar oleh Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar, untuk ODF memang menjadi PR karena kita termasuk tertinggal dari kabupaten/kota se-Jateng. September kita sudah harus launching 15 kecamatan terverifikasi ODF," ungkap Bupati saat memandu acara rembuk ODF kemarin.

BACA JUGA:Penyusunan RDTR, Targetkan Pengembangan 6 Kawasan di Wonosobo

Di hadapan jajaran forkopimda, seluruh camat, dan beberapa kepala desa di Wonosobo dalam acara rembuk ODF di Pendopo Bupati, Afif minta pihak terkait untuk menyatakan komitmen tuntaskan BABS helikopter Juni ini.

Menurut kategorinya tangga sanitasi ada tiga tingkatan. Yaitu tingkat dasar, layak, dan aman. Wonosobo masih di tingkat dasar.

BACA JUGA:Datang ke Acara Wisuda di Wonosobo, Ganjar: Jangan Berhenti Sekolah

Afif menilai, ketertinggalan penyelesaian BABS helikopter di Wonosobo salah satu sebabnya. Yaitu, pemahaman masyarakat terhadap ODF masih kurang.

"Selama ini kita punya persepsi yang berbeda. Kalau kita lihat tangga sanitasi, kita baru di tingkat dasar tapi seolah-seolah pemahaman kita sudah berada di tangga ke dua yaitu layak. Akhirnya kita lambat dalam menentukan kapan ODF," tandasnya.

Bebernya, Afif sebutkan kisaran penggelontoran dana melalui DPUPR untuk pembongkaran jamban helikopter per item senilai Rp 5 juta setengah.

BACA JUGA:Harlah Pancasila, Bupati Wonosobo: Tingkatkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme

Ditandaskan, adanya penandatanganan komitmen oleh 11 kecamatan BABS helikopter untuk menekan percepatan ODF. Dirinya berharap proses itu dapat digalakkan secara massif dan tidak saling lempar tanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres