Gerakan Mengolah Sampah di Temanggung, Gandeng Dharma Wanita
PENGOLAHAN. Sampah organik di Desa Balesari Kecamatan Bansari mulai diolah di tempat pengolahan sampah.-Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Upaya Pemerintah Kabupaten Temanggung mengurangi sampah terus dilakukan.
Selain membentuk dewan persampahan di setiap desa dan kecamatan, juga menggandeng Dharma Wanita untuk bersama-sama peduli terhadap sampah.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana mengatakan, sampah memang masih menjadi permasalahan yang masih belum terselesaikan, sehingga upaya-upaya untuk mengelola sampah terus digalakan.
Sehingga, sampah bisa menjadi barang yang lebih berguna dan bermanfaat. Dengan demikian kapasitas sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) bisa berkurang.
BACA JUGA:Masyarakat Temanggung Diimbau Ajukan Permohonan Jika Daerahnya Mengalami Kekurangan Air Bersih
"Perlu kepedulian semua lapisan masyarakat dalam mengelola dan menangani sampah," katanya, Sabtu, 10 Juni 2023.
Ia mengatakan, sebelumnya pihaknya bersama PKK dan Dharma Wanita Temanggung telah mengikuti zoom meeting Kompos Satu Negeri bersama Ibu Negara.
Dijelaskan, kegiatan ini merupakan gerakan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar dapat mengelola sampah organik rumah tangga menjadi barang yang lebih bermanfaat.
"Sampah rumah tangga sudah dipilah sesuai dengan jenisnya, sampah organik bisa dikelola menjadi kompos dan dimanfaatkan untuk kepentingan di tingkat rumah tangga," terangnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini secara serentak dan diharapkan menjadi budaya masyarakat untuk mengelola sampah organiknya menjadi kompos dan mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir.
"Dengan adanya pengolahan yang benar, maka kapasitas sampah yang dibuang ke TPA bisa terus berkurang," terangnya.
BACA JUGA:Tradisi Wiwit Tembakau Bawa Keberuntungan bagi Petani di Temanggung
Sebab katanya, kapasitas TPA di Temanggung sangat terbatas, jika tidak ada pengurangan pembuangan sampah ke TPA maka ke depan TPA akan lebih cepat penuh.
"TPA sangat terbatasnya, jadi memang harus ada upaya untuk mengurangi pembuangan sampah ke TPA, sehingga TPA bisa lebih berumur panjang dan sampah bisa lebih bermanfaat," tutupnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres