LHK Provinsi Tuding Pariwisata Sumbang Sampah Terbesar, Disparbud Wonosobo Respons Begini

LHK Provinsi Tuding Pariwisata Sumbang Sampah Terbesar, Disparbud Wonosobo Respons Begini

Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto saat diwawancarai rekan media seusai hadiri acara Hari Sungai Nasional di komplek PLTA Garung Kabupaten Wonosobo, Kamis 27 Juli 2023.-MOHAMMAD MUKAROM-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah menuding sektor pariwisata menjadi penyumbang sampah terbesar di Wonosobo.

"Pariwisata ini menyumbangkan sampah terbesar. Jika tidak ditangani maka dampak lingkungan dapat dirasakan di banyak tempat," ungkap Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto, Kamis 27 Juli 2023.

Hal itu diungkapkannya saat ditemui media seusai menghadiri acara peringatan Hari Sungai Nasional tahun 2023 di komplek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Garung Kabupaten Wonosobo.

Setelah dikonfirmasi ke Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, dirinya mematahkan statement yang disampaikan oleh DLHK Jateng tersebut.

BACA JUGA:Mulai Sedot Air hingga Bendung Saluran di Dalam Lubang, Upaya Regu Penyelamat Evakuasi 8 Penambang di Banyumas

Menurut Agus Wibowo, sampah tidak hanya dihasilkan dari sektor pariwisata saja. Melainkan juga ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat yang berada di sekitaran sungai di Wonosobo.

"Saya tidak sepenuhnya sepakat dengan pernyataan tersebut karena yang beraktivitas bukan hanya sektor pariwisata, tapi ada pihak lain yang juga menjadi penyebab adanya sampah," ucap Kepala Disparbud Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo.

Ia menuturkan, aktivitas wisatawan di area sungai yang berhulu di sekitaran Tuk Bimolukar tidak menjadi satu-satu faktor atas temuan sampah di sepanjang sungai yang mengalir hingga tersebar ke sejumlah daerah dataran rendah di Jawa Tengah.

BACA JUGA:Pengedar Sabu di Wonosobo Berhasil Dibekuk, Ini Tampangnya!

Selain itu, ia mengaku telah melihat potensi limbah dari hasil kunjungan pariwisata, sehingga merasa sudah memenuhi berbagai fasilitas termasuk penyediaan tempat-tempat khusus pembuangan sampah.

"Kita sudah berupaya fasilitasi dan mengimbau, terkait apakah masih ada sampah yang dibuang sembarangan itu kembali lagi ke individu," terangnya.

Agus Wibowo mengaku sudah menjalin kerja sama dengan kedinasan terkait untuk penanganan dampak yang dihasilkan oleh aktivitas masyarakat dari sektor pariwisata.

Dirinya menyanyangkan pasalnya tidak ada tempat pembuangan akhir (TPA) yang memadai untuk menjawab persoalan tersebut.

"Kita sudah kerjasama terkait sampah. Tapi akhir dari pembuangan itu mau dikemanakan sedangkan TPA kita cuma satu dan jauh dari lokasi wisata (Dieng) yang sering dipadati pengunjung," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres