Legenda Gunung Telomoyo Lokasi Persemayaman Hanoman Hingga Tragedi Kematian Personel Pengrawit Wayang Kulit

MAGELANG, MAGELANG EKSPRES -- Jarang yang tahu jika keindahan Gunung Telomoyo di MAGELANG ternyata menyimpan tragedi tragis. Mulai dari cerita Gunung Telomoyo sebagai persemayaman kera putih dalam tokoh perwayangan Hanoman, hingga tragedi belasan kru pengrawit wayang kulit meninggal dunia akibat bencana alam.

Saat ini, Gunung Telomoyo sering menjadi tujuan pendakian dalam satu perjalanan, dan pemandangan dari puncak Gunung Telomoyo, sebagai satu-satunya gunung yang bisa didaki dengan sepeda motor dan kendaraan lainnya.

Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah kabupaten Semarang dan juga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Gunung Telomoyo memiliki ketinggian 1894 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung api yang berbentuk strato atau kerucut, tetapi belum pernah mengalami erupsi.

Pada puncak Gunung Telomoyo kita bisa melihat menara-menara provider telekomunikasi. Itu karena untuk menuju puncak Gunung Telomoyo bisa ditempuh dengan kendaraan.

Untuk menuju puncak, dari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, kamu akan melewati sebuah gapura.

Di sana, warga lokal menyediakan persewaan sepeda motor dengan tarif Rp70 ribu untuk membantu perjalanan kamu menuju puncak.

BACA JUGA:Penyebab Penyerangan Sultan Agung Mataram ke Batavia yang Gagal Total, Belajar Sejarah

Atau kamu juga bisa melewatinya dengan kendaraan pribadi kamu. Tidak perlu khawatir motor akan rewel apalagi tidak kuat, karena kontur jalanan di sana sudah menggunakan aspal. Bahkan, seluruh jalan menuju puncak telah dibangun jalan aspal.

Senja di Telomoyo-@yehezkiel_bayoueaji-INSTAGRAM

Perjalanan menuju puncak Gunung Telomoyo memakan waktu sekitar 15-30 menit jika menggunakan kendaraan motor.

Sepanjang perjalanan, para wisatawan akan disuguhi pemandangan alam yang luar biasa.

Gunung Telomoyo diapit oleh gunung Merbabu, gunung andong, gunung Sumbing, serta gunung Ungaran.

Menurut catatan geologi, Gunung Telomoyo terbentuk dari sisi selatan Gunung Soropati yang telah mengalami erosi sejak zaman Pleistosen.

Sumber: