Sebabkan Kebakaran di Bukit Teletubbies, Ini Bahaya Penggunaan Flare untuk Lingkungan dan Kesehatan
Sebabkan Kebakaran di Bukit Teletubbies, Ini Bahaya Penggunaan Flare untuk Lingkungan dan Kesehatan -saechsische.de-pinterest
MAGELANG EKSPRES - Flare atau suar adalah salah satu bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan.
Mulanya, flare digunakan dalam kegiatan militer, seperti saat perang, atau digunakan nelayan di laut sebagai tanda kedaruratan.
Namun, sekarang ini flare lebih sering digunakan untuk euforia dalam acara-acara perayaan.
Tepatnya pada Kamis, 7 September 2023, terjadi insiden kebakaran di Blok Savana Lembah Watangan atau yang populer dengan sebutan Bukit Teletubbies kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.
Bukan karena faktor alam, kebakaran ini nyatanya disebabkan oleh penggunaan flare saat pemotretan prewedding.
Flare dinyalakan yang mengenai api dahan kering sehingga membuat kebakaran dan meluas ke sekitarnya.
Berikut adalah beberapa bahaya penggunaan flare bagi lingkungan dan kesehatan yang telah dirangkum berdasarkan beberapa sumber.
1. Dapat memicu kebakaran
Dilansir dari laman BBC, flare dirancang untuk cepat menyala dan tidak mudah padam.
Ketika dinyalakan dan terkena oksigen, maka akan terjadi reaksi kimia yang disebut dengan pembakaran.
Flare terbuat dari bahan kimia berbahaya di mana suhu terpanasnya bisa mencapai 1600 derajat celcius, seperti titik leleh baja.
Dengan kondisi sepanas itu, jika flare tidak digunakan dengan benar atau terjadi kegagalan saat dinyalakan, flare dapat menyebabkan kebakaran yang berpotensi merusak dan berbahaya.
Contohnya seperti yang terjadi pada kebakaran bukit teletubbies, api yang dihasilkan mengenai dahan kering sehingga membuat kebakaran dan meluas ke sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: