Kisah Unik Mbah Siroj Payaman : Menjawab Pertanyaan Santri Hanya dengan Minum Kopi

Kisah Unik Mbah Siroj Payaman : Menjawab Pertanyaan Santri Hanya dengan Minum Kopi

foto Mbah Siroj Payaman-nuonline-

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -- Kisah unik ulama karismatik asal Payaman Magelang, Mbah Siroj menjawab pertanyaan sulit dari santri hanya dengan minum secangkir kopi.

Mbah Siroj merupakan salah satu ulama karismatik paling berpengaruh di Magelang. Mbah Siroj, sebutan akrab dari KH. Siraj Abdurrasyid lahir di Payaman, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 1878. 

Diketahui ayahnya juga merupakan ulama masyhur bernama KH. Abdurrasyid.

Perjalanan pendidikan Mbah Siroj

BACA JUGA:Makam Gunung Pring, Saksi Sejarah Penyebaran Islam di Magelang

Mbah Siroj mulai dengan belajar ilmu agama dari ayahnya, yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke Temanggung. Di sana, dia mencari ilmu lebih lanjut. Kemudian, dia pergi ke Punduh, Tempuran, Magelang, di mana dia belajar dari KH Ma'sum, yang juga merupakan pamannya sendiri.

Tidak berhenti di situ, perjalanan pendidikan Mbah Siroj terus berlanjut. Dia kemudian pergi ke Bangkalan, Madura, untuk berguru kepada Syaikhona Kholil Bangkalan. Ini menunjukkan keinginan dan tekadnya yang kuat untuk memperdalam pengetahuannya dalam bidang agama.

Selain itu, Mbah Siroj juga melakukan perjalanan ke Makkah dan tinggal di sana selama delapan tahun. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga karena Makkah adalah salah satu tempat suci dalam agama Islam, dan banyak ilmuwan agama dan ulama besar telah berkumpul di sana selama berabad-abad untuk memperdalam pemahaman agama Islam.

Perjalanan ini mencerminkan tekad dan dedikasi Mbah Siroj dalam mengejar ilmu agama, dan pengalamannya yang beragam dengan berbagai guru dan tempat belajar pastinya telah memberikannya wawasan dan pengetahuan yang luas dalam agama Islam.

BACA JUGA:Bupati Pertama Magelang ternyata Seorang Habib, Inilah Sosok Habib Alwi Basyaiban yang Tidak Banyak Orang Tahu

Kisah unik Mbah Siroj

Ada satu kisah unik mengenai Mbah Siroj. Ia memang dikenal sebagi sosok kyai yang cerdas dan menguasai kedalaman ilmu yang tidak diragukan lagi.

Dikisahkan oleh Habib Umar Muthohar Semarang, 

Ada suatu momen ketika para santri sedang berkumpul untuk melakukan Bahtsul Masail (membahas bersama suatu masalah). Satu santri mengajukan pertanyaan, bagaimana hukum geleng-geleng kepala saat sedang membaca kalimat tahlil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: