Garap UMKM Berbasis Agribisnis, KWT Sinar Putri Ajak Kaum Ibu Mandiri Tanpa Urbanisasi

Garap UMKM Berbasis Agribisnis, KWT Sinar Putri Ajak Kaum Ibu Mandiri Tanpa Urbanisasi

Sejumlah anggota menebar pakan ikan di kolam ikan lele yang menjadi bagian unit usaha KWT Sinar Putri Desa Awu-Awu Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo-EKO SUTOPO-MAGELANG EKSPRES

MAGELANGEKSPRES -- Konsistensi kiprah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sinar Putri Desa Awu-Awu Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo layak diapresiasi.  Berangkat dari keprihatinan terhadap banyaknya kaum ibu yang menggangur hingga harus mengadu nasib ke luar daerah, KWT Sinar Putri kini mampu mengangkat derajat masyarakat lewat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis agribisnis.

Belasan ibu-ibu tampak cekatan menjalani berbagai aktivitas di sekretariat sekaligus rumah produksi KWT Sinar Putri, Kamis 28 September 2023 pagi. Ada yang berkelompok untuk menyiapkan bahan baku produksi, mengolah, hingga mengemas produk. Ada pula yang fokus di ruang sekretariat untuk  mencermati administrasi sekaligus menjadi admin pemasaran digital.

Ya, sedikitnya 9 produk UMKM unggulan telah dihasilkan dan dikenal masyarakat luas. Beberapa di antaranya yakni Emping Melinjo, Grubi Ubi Jalar, Stik Ubi Ungu, Keripik Pisang, aneka peyek, serta Dodol dan Manisan Jambu Kristal.

KWT Sinar Putri dirintis sejak bulan Januari tahun 2013 dengan penuh dinamika. Ide pendirian KWT muncul saat Ketua KWT Sinar Putri, Tri Sutarti, bersama beberapa ibu rumah tangga lain  merasa prihatin terhadap banyaknya kaum ibu yang menganggur. Bahkan, tidak sedikit dari mereka rela meninggalkan keluarga hingga ke luar daerah demi menambah penghasilan keluarga.

“Sebagai seorang ibu, saat itu kami prihatin karena banyak pengangguran dan bahkan ada yang ke luar negeri untuk mencari pekerjaan,” kata Tri Sutarti.

BACA JUGA:Kampung Tangguh Kota Magelang KWT Kartini Pinggirejo Tetap Eksis di Tengah Pandemi

Pada awalnya, hanya segelintir ibu rumah tangga yang bersedia bergabung ke KWT. Aktivitas dan produk yang dihasilkan pun terbatas.

Anggota saat itu baru mampu sekadar menyamakan persepsi dan tujuan dengan pertemuan rutin yang diisi dengan arisan, tabungan koin, dan simpan pinjam.


Sejumlah kaum ibu kompak memproduksi makanan olahan hasil pertanian di sekretariat sekaligus rumah produksi KWT Sinar Putri Desa Awu-Awu Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo--

Kekompokan itu lalu memunculkan gagasan cemerlang untuk mengoptimalkan potensi desa. Melihat banyaknya pohon melinjo, para anggota tergerak untuk mengolahnya menjadi emping aneka rasa.

“Jadi kami mulai dari nol. Di desa ini banyak sekali pohon melinjo dan dulu  hanya dijual mentah. Nah, kami terinspirasi untuk mengolahnya menjadi emping,” ujarnya.

Tidak disangka, emping melinjo buatan mereka ternyata diterima berbagai kalangan masyarakat. Pelan-pelan, produk perdana itu mulai dipasarkan ke warung-warung di sekitar desa.

Hasilnya menggembirakan, meskipun dengan jangkauan terbatas karena belum optimalnya pengolahan dan pengemasan. Varian produk terus ditambah dengan menggali potensi desa, seperti Ubi Jalar dan Jambu Kristal.

“Saat ada pertemuan rutin tiap Kamis pekan pertama, kami semua juga membawa produk untuk saling dan mengevaluasi,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres