Contoh Sikap Ghuluw yang Dilarang dalam Islam dan Hukumnya

MAGELANG EKSPRES- Islam telah mengatur umatnya agar senantiasa berpegang pada Al Qur'an dan As Sunnah.

Yang tidak sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah harus ditinggalkan walaupun oleh sebagian manusia dianggap baik. Lalu bagaimana dengan Al Ghulluw atau sikap berlebih-lebihan dalam beragama?

Dalam kajian Madeenah (Madrasah Diniyyah), Ustadz Muhammad Wasitho menjelaskan tentang sikap ekstrem dalam beragama dan hukumnya yang wajib diketahui umat Islam agar tidak terjebak dalam perbuatan salah dan dosa.

BACA JUGA:Jangan Dikira Jadi Presiden itu Enak? Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah Tanggung jawabnya Berat

Di dalam bahasa Arab "Al-Ghuluw" maknanya secara bahasa adalah melampaui batas, baik melampaui batas dalam memuji sesuatu atau mencela sesuatu melebihi apa yang semestinya.

Sedang makna Al-Ghuluw (sikap ekstrim, berlebihan dalam agama) secara syar'i maknanya adalah:

مجاوزة حدود ما شرع الله لعباده سواء في العقيدة أو العبادة

Sikap melampaui batas-batas syari'at Allah yang telah ditetapkan bagi para hamba-Nya, baik dalam perkara aqidah maupun dalam perkara ibadah.

Contoh Sikap Al-Ghuluw

Di antara contoh sikap Al-Ghuluw dalam masalah aqidah yaitu sebagaimana yang dilakukan oleh ahlul bid'ah, ahlul kalam, dalam masalah Tauhid Asma wa Shifat (nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya).

Mereka telah menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat makhluknya. Seperti turunnya Allah seperti turunnya hujan atau turunnya burung atau turunnya raja dari singgasana.

Tangan Allah seperti tangan makhluk, kemudian cintanya Allah seperti cintanya makhluk. Ini sikap ekstrim dalam masalah Tauhid 'Asma wa Shifat.

BACA JUGA:Tugas Utama Nabi Isa Membunuh Dajjal, Kelak Beliau akan Menjadi Penguasa yang Adil

Di sisi lain ahlul bid'ah mereka telah menghilangkan atau meniadakan sebagian sifat-sifat Allah yang telah Allah tetapkan bagi dirinya. Ini contoh sikap ghuluw dalam masalah aqidah.

Kemudian di antara contoh sikap Al-Ghuluw (berlebihan, sikap ekstrim) dalam masalah ibadah seperti apa yang pernah diucapkan oleh sebagian sahabat Nabi. Tiga orang sahabat Nabi mendatangi rumah sebagian istri Nabi, lalu mereka menanyakan tentang ibadahnya Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam.

Sumber: