Tembakau Srintil Mulai Diolah, Petani Temanggung Berharap Peroleh Harga Terbaik

Tembakau Srintil Mulai Diolah, Petani Temanggung Berharap Peroleh Harga Terbaik

JEMUR. Salah satu petani sedang menjemur tembakau saat panen raya 2023. -foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres-magelangekspres

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Di pengujung panen raya tembakau 2023 ini, petani dilereng gunung Sumbing berharap harga jual tembakau semakin membaik seiring dengan meningkatnya kualitas tembakau, bahkan sejumlah petani sudah mulai mengolah tembakau srintil.

Jauhari salah satu petani tembakau di Kecamatan Tlogomulyo menuturkan, panen raya tembakau saat ini produksi tembakau sangat  menurun, jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu, panen raya saat ini hanya 40 persennya saja.

Menurutnya, menurunnya produksi tembakau tahun ini lantaran musim kemarau datang lebih awal, sehingga pertumbuhan tembakau menjadi tidak maksimal.

BACA JUGA:Harga Tembakau Temanggung Belum Sesuai Harapan

"Tahun ini sangat sedikit, jika kondisi normal dalam satu hektar itu paling tidak bisa menghasilkan antara 800 kilogram hingga 900 kilogram tembakau rajangan kering, tapi pada panen raya tahun ini hanya 400 kg hingga 500 kag saja,"tuturnya saat menjemur tembakau Rabu kemarin.

Ia menuturkan, meskipun produktivitasnya menurun, namun kualitas tembakau rajangan kering saat ini jauh lebih baik, daun tembakau lebih tebal dan kadar nikotinnya jeuh lebih banyak.

Sehingga lanjutnya, diakhir panen raya ini tambakau srintil yang menjadi andalan petani tembakau dilereng gunung Sumbing, terutama di wilayah Kecamatan Tlogomulyo, Selopampang dan Bulu sudah mulai terlihat.

"Tembakau srintil ini keluar saat cuaca mendukung seperti saat ini, didukung lagi dengan daun tembakau yang tebal dan banyak mingsrinya (nikotin),"jelasnya.

BACA JUGA:Pencuri Tembakau di Temanggung Nyaris Diamuk Massa

Saat ini lanjutnya, beberapa petani di Kecamatan Tlogomulyo terutama di daerah lereng Sumbing seperti Desa Lamuk, Tlilir dan sejumlah desa lainnya sudah mulai memproduksi tembakau srintil.

Hanya saja lanjutnya, sampai saat ini harga jual tembakau masih belum menunjukan peningkatan, dalam kondisi normal tembakau srintil biasanya dibeli dengan harga yang fantastis.

Menurutnya, harga tembakau srintil tergantung dengan kualitasnya, mulai dari grade G hingga istimewa, biasanya tembakau dengan kualitas ini dibeli dengan harga antara Rp350 ribu hingga Rp500 ribu per kilogram.

Bahkan, Sambung Junaedi petani lainya, beberpaa tahun lalu harga jual tembakau srintil tembus diatas Rp750 ribu per kilogram, beberpa petani ada yang dibeli dengan harga Rp1 juta.

BACA JUGA:Komisi C DPRD Temanggung Tinjau Gudang Tembakau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres