Kelompok Wanita Tani di Magelang, Bagikan Hasil Panen untuk Bantu Turunkan Stunting

Kelompok Wanita Tani di Magelang, Bagikan Hasil Panen untuk Bantu Turunkan Stunting

PENYERAHAN. KWT Mardi Utomo menyerahkan PMT pada balita yang terindikasi Stunting di Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Selasa, 10 Oktober 2023.-Foto: Heni agusningtiyas/magelang ekspres-magelangekspres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Pemerintah Kabupaten Magelang tengah fokus menangani kasus stunting yang menjadi program prioritas.

Untuk itu, pemenuhan gizi masyarakat menjadi hal yang sangat krusial. Asupan gizi yang seimbang sangat dibutuhkan di usia pertumbuhan untuk mencegah stunting.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah memiliki angka stunting 28,2%. Diperlukan upaya pencegahan, agar dapat mencapai target pemerintah di 2024 dengan angka stunting menjadi 14%.

BACA JUGA:Pemkab Magelang Optimis Raih Target Penurunan Angka Stunting

Apakah masyarakat memiliki peran untuk penurunan stunting. Bagaimana cara Kelompok Wanita Tani (KWT) Mardi Utomo untuk bantu mengurangi stunting?

Dalam lingkup kecil di sebuah dusun di Kabupaten Magelang tepatnya di Dusun Kopen, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, ada kepedulian dari KWT Mardi Utomo memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada balita yang terindikasi stunting.

PMT yang diberikan salah satunya merupakan hasil panen dari KWT Mardi Utomo yaitu kacang panjang, yang baru dilakukan pemanenan di kebun demplot milik KWT, Selasa, 10 Oktober 2023.

Hasil panen kacang panjang tahap kedua tersebut mencapai 9 kilogram, yang kemudian diberikan kepada 41 orang tua yang memiliki balita terindikasi stunting di desa tersebut.

BACA JUGA:Rembuk Stunting, Dorong Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Magelang

Tidak hanya kacang panjang, PMT yang diberikan pun ditambah dengan telur dan tahu sebagai tambahan protein.

Sri Mulyati, Ketua KWT Mardi Utomo menuturkan, inisiatif memberikan hasil panen kepada balita yang mengalami stunting merupakan pemikiran dari kelompoknya.

KWT Mardi Utomo yang beranggotakan 32 orang itu, memiliki keinginan memberikan sumbangsih agar angka stunting di desanya bisa turun atau bahkan dinyatakan bebas stunting.

"Kami anggota KWT yang semuanya ibu-ibu ingin sedikit membantu pemerintah untuk menurunkan angka stunting. Cara yang dilakukan ya sebatas yang kami hasilkan. Yaitu memberikan hasil panen kacang panjang," ujarnya.

Meski hanya berupa sayuran, Sri berharap apa yang diberikan mampu meningkatkan nilai gizi anak-anak balita tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres