Banyak Sapi dan Domba di Wonosobo Terkena Indigesti

Banyak Sapi dan Domba di Wonosobo Terkena Indigesti

TERNAK. Ternak di sebuah daerah di Wonosobo. -istimewa-magelangekspres

WONOSOBO, MAGELANG EKSPRES - Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo, Heri Prasetyo mengungkapkan, banyak sapi dan domba terkena indigesti selama beberapa bulan terakhir.

Ia mengungkapkan, kasusnya justru lebih banyak ditemui pada akhir musim kemarau panjang menuju masa pancaroba, atau pada saat peralihan musim ke penghujan.

"Sebenarnya beberapa bulan terakhir sudah ada laporan masuk, tapi justru yang paling banyak kami dapati itu sekarang ini, pas pergantian musim," ungkap Kabid Peternakan Dispaperkan Wonosobo, Heri Prasetyo saat dihubungi kemarin.

BACA JUGA:20 Bangunan di Wonosobo Porak-poranda Dihajar Angin Puting Beluing

Heri menyebut, indigesti merupakan suatu persoalan yang terjadi pada proses metabolisme tubuh hewan ternak, khususnya bagi hewan ruminansia atau hewan pemamah biak.

Diduga, demikian dapat terjadi karena asupan makanan yang diterima oleh sapi dan domba di Wonosobo tidak memiliki kualitas serta kuantitas yang baik.

"Selama kemarau memang pakan ternak sulit. Jadi peternak cari pakan seadanya tanpa mempertimbangkan kualitas dan kuantitasnya," katanya.

Menurut Heri, temuan adanya penyakit pada pencernaan hewan ternak banyak dijumpai di akhir-akhir musim kemarau, diprediksi bahwasanya pihak peternak sendiri tidak memahami gejala yang dialami oleh hewan.

Ia menuturkan, padahal untuk melihat kondisi kesehatan ternak dinilai cukup mudah. Cara yang paling sederhana yaitu dengan melihat intensitas konsumsi ternak, jika terdapat nafsu makan menurun, maka dipastikan ada masalah pada tubuh hewannya.

BACA JUGA:Kasus Bunuh Diri di Wonosobo Relatif Rendah

"Saya maklum kenapa kok bisa ada persoalan pencernaan, ya karena memang kemarin itu pakan susah sekali. Kalau pun ada ya stoknya pun tidak mencukupi," ujarnya.

Akan tetapi, dari maraknya penyakit indigesti tersebut Heri pun menyampaikan bahwasanya apa yang dialami oleh ternak itu bukan karena hewannya belum divaksinasi, melainkan karena volume asupan makanan yang kurang, ataupun karena kandungannya yang kurang baik bagi tubuh.

"Sapi sudah divaksin pun bisa kena penyakit ini karena kalau vaksin itu kan untuk imun, tapi kalau pencernaan itu biasanya tergantung apa ya dikonsumsi sapi atau domba," paparnya.

Ditambah lagi jika sudah memasuki musim hujan, maka dimungkinkan dapat meningkatkan jumlah ternak mengalami sakit yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres