Dikbud Kota Magelang Kenalkan Wayang ke Siswa SMPN 9 Magelang

Dikbud Kota Magelang Kenalkan Wayang ke Siswa SMPN 9 Magelang

PAGELARAN. Pertunjukan wayang kulit lakon Bima Suci dibawakan oleh Ki Amirudin Sigit Permadi, Kamis, 26 Oktober 2023, di SMPN 9 Magelang.-Foto: Heni agusningtiyas/magelang ekspres-magelangekspres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES – Siswa SMPN 9 Magelang antusias melihat pertunjukan wayang kulit "Bima Suci" oleh Ki Amirudin Sigit Permadi.

Pagelaran dan pendidikan wayang ini diiringi tim karawitan Pandam Seta, yang mengundang decak kagum para siswa.

Acara yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang bertujuan mengenalkan budaya wayang kulit kepada generasi masa muda.

BACA JUGA:Olah Sampah Jadi Gaun, SMPN 9 Magelang Raih Juara 2 Ethno Carnival 2023

Acara yang berlangsung selama lebih kurang 3 jam ini berlangsung meriah dan seluruh siswa menikmati pagelaran wayang.

Agus Sujito, Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang menyampaikan, bahwa pertunjukan wayang kulit tersebut merupakan upaya pengenalan dan pendidikan bagi Generasi Z, agar mengenal akan budaya nenek moyang mereka.

"Ini merupakan bentuk pengenalan kami supaya anak-anak SMP ini dapat lebih mencintai kebudayaannya dan bisa melestarikannya," jelasnya.

Hal tersebut juga dikuatkan oleh Kepala SMP Negeri 9 Magelang, Siti Yulaeha, jika pihaknya sangat mendukung pertunjukan wayang kulit yang diadakan di sekolahnya.

“Kegiatan ini merupakan media pengenalan dan pendidikan tentang wayang, khususnya untuk siswa-siswa di SMP Negeri 9 Magelang," kata.

BACA JUGA:Setelah Raih Juara 1, Tim Karawitan SMPN 9 Magelang Langsung Pentas di Meteseh

Lakon Bimo Suci merupakan kisah pewayangan yang menceritakan kisah Bima atau Bratasena yang merupakan seorang kesatria berbudi mulia, jujur, dan bahkan lugu.

Meski begitu Bima mempunyai keberanian dan kesetiaan pada kebenaran, nyaris tanpa kompromi dalam membungkam praktek penyimpangan dan kesewenang-wenangan.

Begitu jujurnya Bima sampai-sampai bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang memperalatnya, termasuk guru yang paling dihormatinya yaitu sang Durna. Sebenarnya Durna memang merupakan agen mata-mata dari Kurawa.

"Semoga anak-anak bisa mengambil makna apa yang telah dipertunjukan tersebut. Tidak hanya sebatas melihat tapi juga mampu mengambil nilai-nilai positif dari ceritanya," tandas kepala sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres