Gandeng Magelang Ekspres SMAN 3 Magelang Gelar Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Populer

Gandeng Magelang Ekspres SMAN 3 Magelang Gelar Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Populer

WORKSHOP. Guru SMAN 3 Magelang sedang mengikuti workshop penulisan artikel di Ruang Multimedia sekolah, Jumat 1 Desember 2023. -DOKUMEN-SMAN 3 MAGELANG

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -- Kemampuan guru di SMAN 3 Magelang dalam menyusun artikel ilmiah populer terus didongkrak. Sekolah yang berusia 38 tahun itu menggandeng harian Magelang Ekspres menggelar Workshop Penulisan Artikel di sekolah setempat, Jumat 1 Desember 2023.

Wadah pertemuan tersebut diikuti puluhan guru ASN, baik dari unsur PNS maupun PPPK. Workshop digelar di Ruang Multimedia dibuka langsung kepala sekolah.

"Ikuti dengan baik workshop ini. Setelahnya, selama satu minggu, minimal ada satu artikel dari bapak ibu guru yang termuat di media massa," kata Kepala SMAN 3 Magelang, Drs Rohmat Chozin, M.Ag di hadapan peserta saat sambutan.

Workshop digelar pukul 13.00 - 16.00 WIB. Menghadirkan jajaran redaksi dari Magelang Ekspres (Disway Grup) Malik Salman. Penjelasan dimulai dari soal pengertian artikel, tujuan penulisan, penggalian ide hingga kerangka tulisan.

"Yang menjadi bagian penting, sebelum menulis, kita menemukan topik. Topik dapat digali dari media massa, medsos, persoalan di sekitar kita, dari buku, hasil penelitian dan sejenisnya," jelasnya.

BACA JUGA:Doa dan Galang Dana Palestina Warnai HUT ke-38 SMAN 3 Magelang

BACA JUGA:Semarak HUT ke-37, SMAN 3 Magelang Cetuskan Gerakan Smart Dhe hingga Sekolah Digital

Selain penjelasan materi, peserta juga diberi kesempatan untuk sharing. Termasuk juga praktik menulis artikel. Setelah itu sesi presentasi hasil tulisan.

"Perincian yang mengikutinya 59 ASN. Yang terdiri 43 PNS dan 16 PPPK. Tulisan artikel nantinya bukan hanya untuk angka kredit saja. Tapi juga untuk pengembangan guru," tambah sekretaris panitia workshop, Dra Yulis Riati.

Salah satu guru peserta workshop, Umi Nurhayati, S.Pd mengangkat topik tentang bullying. Ia sering mendengar dan membaca kasus bullying atau perundungan di dunia pendidikan. Sebagai korbannya mayoritas siswa.

"Tentunya bullying akan menimbulkan perasaan dendam, benci, takut, dan tidak percaya diri pada korban," kata Guru Fisika ini.

BACA JUGA:Siswa SDN Kramat 1 Kota Magelang Mengikuti Pelatihan Jurnalistik

BACA JUGA:MAN Kota Magelang Gandeng Magelang Ekspres Beri Pelatihan Jurnalistik untuk Pemula

Dampaknya, lanjutnya, bisa menjadikan anak didik akan membenci dan takut terhadap
gurunya. Adik kelas akan benci dan dendam kepada kakak kelasnya. Bisa juga akan timbulnya persaingan
dan perselisihan antara siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres