Tahun Pemilu Tak Ada Angin Segar Bagi Jasa Konveksi di Wonosobo

Tahun Pemilu Tak Ada Angin Segar Bagi Jasa Konveksi di Wonosobo

KONVEKSI. Salah satu sentra industri konveksi di Wonosobo.-ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Musim pemilihan legislatif (pileg) serentak tahun 2024 tak lama lagi akan digelar. Meskipun kini sudah memasuki tahapan kampanye, namun tak ada angin segar bagi penyedia jasa konveksi di Wonosobo.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Wonosobo, Dwi Sukatman saat diwawancara Wonosobo Ekspres dalam sambungan telepon, Kamis (7/11).

Ia menyebut tak semua calon legislatif (caleg) atau partai politik (parpol) yang memanfaatkan momentum kampanye dengan menggunakan jasa konveksi di Wonosobo, baik untuk pembuatan atribut kaos, bendera, dan lain-lain.

"Tidak semuanya menggunakan jasa konveksi di Wonosobo. Ada beberapa usaha saja yang menggarap pesanan untuk kepentingan kampanye, selebihnya sepi-sepi aja," kata Ketua KADIN, Dwi Sukatman, Kamis (7/12).

Sebagai informasi, sebelumnya Wonosobo Ekspres telah mendapatkan kabar burung bahwa sebagian caleg atau parpol lebih memilih pesan atribut kampanye dari luar daerah.

Ketika dikonfirmasi, Dwi Sukatman menyampaikan bahwa sejumlah perusahaan konveksi yang dipantau oleh KADIN Wonosobo alami penurunan produksi, atau disebut mengalami kemerosotan pendapatan pada momen kontestasi politik kali ini.

Ia juga mengungkapkan, tak hanya pelaku usaha konveksi, melainkan sentra industri percetakan seperti pembuatan banner, umbul-umbul, dan spanduk pun mengalami hal serupa.

"Saya kebetulan juga punya usaha percetakan. Kalau saya lihat sejauh ini memang (pileg) kurang ada pengaruhnya bagi kami. Mungkin laporan terkait caleg yang pilih didrop barang dari luar daerah bisa jadi benar, karena memang tak begitu berdampak ke pelaku usaha konveksi dan percetakan," jelas Dwi Sukatman.

Dwi menyayangkan jika caleg di Wonosobo benar pesan produk sebagai alat peraga kampanye (APK) dari luar daerah. Pasalnya, ratusan caleg ini tengah berebut kursi di Wonosobo, namun abai terhadap pelaku usaha lokalan.

"Caleg kan calon untuk Wonosobo, dan akan ditempatkan di Wonosobo. Tapi jika betul mereka banyak yang memesan APK dari jasa luar kota, saya sangat menyayangkan sekali," ujarnya.

Menurut Dwi, bisa jadi para caleg maupun parpol pilih pesan ke luar kota karena ada perbandingan harga. Ia mengaku bisa memaklumi kondisi tersebut jika tujuannya adalah untuk efisiensi anggaran.

Akan tetapi Ketua KADIN itu menilai bahwa soal harga jasa lokal dengan kota lainnya cukup kompetitif. Ia mengatakan, caleg mustinya dapat memprioritaskan jasa-jasa di Wonosobo walaupun barangkali ada perbedaan tarif.

"Harga itu kan kompetitif ya. Mungkin mereka lihat di luar daerah lebih terjangkau harganya, tapi kan perbandingannya pun pasti tidak tinggi kok, hanya selisih berapa aja paling," tuturnya.

"Coba kalau semuanya pakai jasa di Wonosobo, selain untuk mendukung UMKM juga untuk memperbaiki perputaran perekonomian masyarakat. Toh uang itu akan banyak dimobilisasikan di Wonosobo juga," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres