Jelajahi 6 Wisata Candi di Magelang yang Penuh Kisah Sejarah Menarik
6 Penampakan Wisata Candi di Magelang Dengan Segala Sejarah dan Keindahannya-magelang_wisata-Tangkapan Layar Instagram
Kabarnya, candi ini merupakan warisan dari Wangsa Sanjaya yang berkuasa pada abad ke-8.
Candi yang menghadap ke arah timur ini memiliki empat sisi bangunan yang menakjubkan. Setiap sisi terdapat lima relung arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa.
Di dinding barat terdapat arca Ganesa, di dinding utara terdapat arca Durga Mahisasuramardini, di dinding selatan terdapat arca Agastya, dan di dinding timur terdapat arca Nandiswara dan Mahakala.
Keistimewaan Candi Selogriyo adalah kemuncaknya yang disebut amalaka, yang berbentuk sebuah keben yang indah.
Sayangnya, pada bulan Desember 1998, candi ini hancur karena longsor di bukit tempatnya berdiri. Namun, proses rekonstruksi dilakukan pada tahun 2005 untuk mengembalikan keindahan candi ini.
Candi ini terletak di Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tempatnya berada di Bukit Sukorini yang terletak di lereng timur Gunung Sumbing.
Candi Selogriyo dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Untuk mengunjungi tempat ini, Kamu hanya perlu membayar Rp 5.000 per orang untuk wisatawan dalam negeri dan Rp. 25.000 per orang untuk wisatawan dari luar negeri.
6. Candi Ngawen
Candii Ngawen merupakan sebuah candi yang memiliki gaya arsitektur Buddhisme yang terletak sekitar 5 km di sebelah selatan candi Mendut. Candi ini berada di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Dilansir dari Wikipedia, Candi Ngawen merupakan bukti sejarah yang menggambarkan keberadaan agama Budha di masa lalu.
Temuan arca Dhyani Buddha Ratnasambhawa di Candi II dan arca Dhyani Buddha Amithaba di Candi IV menjadi bukti nyata kehadiran agama Budha di situs candi ini. Dengan melihat gaya arsitektur bangunannya, dapat disimpulkan bahwa candi ini berdiri sekitar abad IX - X Masehi.
Bangunan ini memiliki bentuk yang unik dan berbeda dari candi-candi lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah adanya patung singa yang menghiasi keempat sudutnya.
Meskipun terlihat mirip dengan candi Hindu karena bentuknya yang meruncing, namun jika diperhatikan dengan seksama, candi ini memiliki stupa dan teras (undak-undak) yang merupakan simbol dalam agama Buddha.
Kamu dapat mengunjungi Candi Ngawen setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dengan harga tiket masuk yang terjangkau, hanya Rp 3.000 saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: