Sejarah Candi Plaosan Tentang Cinta Beda Agama di Zaman Mataram Kuno

Sejarah Candi Plaosan Tentang Cinta Beda Agama di Zaman Mataram Kuno

Perpaduan Arsitektur Candi Plaosan yang Megah -klaten_24jam-tangkapan layar instagram

MAGELANGEKSPRESS -- Candi Plaosan, sebuah kompleks candi yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, adalah perwujudan megahnya arsitektur Hindu-Buddha dari masa kejayaan Mataram Kuno.

Dikenal juga sebagai Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul, kompleks ini menawarkan keindahan seni ukir dan arsitektur yang memukau, menciptakan suasana mistis yang membawa kita kembali ke masa lampau.

Candi Plaosan terletak di Plaosan Lor, Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Untuk mengunjungi wisata ini sangat mudah karena lokasinya yang strategis dan mudah ditemukan, pengunjung dapat menggunakan transportasi pribadi maupun umum untuk mengunjungi Candi Plaosan.

BACA JUGA:Menyingkap Misteri Candi Setyaki, Peninggalan Sejarah Hindu di Dataran Tinggi Dieng

1. Sejarah Candi Plaosan

Candi Plaosan berasal dari abad ke-9, pada masa pemerintahan Rakai Pikatan di Mataram Kuno.

Candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan sebagai bukti perjuangan cinta kepada istrinya, Pramodhawardani.

Pada masa itu hubungan keduanya tidak direstui oleh keluarga masing-masing karena adanya perbedaan agama. Sang suami beragama Hindu, dan sang istri menganut agama Buddha.

Namun, segala cara dilakukan oleh Rakai Pikatan untuk mendapatkan restu tersebut, salah satunya adalah dengan membangun Candi Plaosan, hingga akhirnya kedua keluarga luluh dan merestui hubungan keduanya.

Adanya sejarah ini membentuk kepercayaan masyarakat setempat bahwa setiap pasangan yang datang ke tempat ini akan langgeng dalam hubungannya, sehingga saat ini Candi Plaosan sering dijadikan sebagai tempat foto prewedding.

BACA JUGA:Wisata Sejarah dan Budaya Candi Plaosan Kompleks Percandian Buddha yang Indah di Jawa Tengah

2. Uniknya Merger Budaya Hindu-Buddha

Candi Plaosan memberikan gambaran unik tentang perpaduan budaya Hindu dan Buddha. Meskipun candi ini bercorak Budha, namun terdapat unsur sentuhan arsitektur Hindu  dibangunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: