Kakan Kemenag Wonosobo: Tahun ini adalah Tahun Penuh Keprihatinan

Kakan Kemenag Wonosobo: Tahun ini adalah Tahun Penuh Keprihatinan

AGAMA Doa lintas agama di Gedung PLHUT Kemenag Wonosobo, Selasa (2/1).-Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Kakan Kemenag Kabupaten Wonosobo, H Panut menilai, tahun baru 2024 merupakan tahun yang penuh dengan keprihatinan, karena peperangan yang terjadi selama bertahun-tahun, dan menggugurkan banyak jiwa di Palestina.

Menurut H Panut, krisis rasa berperikemanusiaan tentara Zionis Israel kepada masyarakat sipil di Palestina, mengundang duka mendalam baginya. H Panut menggelar aksi solidaritas mendoakan warga Palestina, dengan berdoa lintas agama di Wonosobo.

"Lewat acara doa lintas agama di Wonosobo, sebagai tanda keprihatinan kami akan peperangan yang tak kunjung usai. Ini bentuk aksi solidaritas kami kepada Palestina," kata Kakan Kemenag, H Panut dalam sambutanya.

BACA JUGA:4 Kendaraan Terlibat Laka Beruntun di Wonosobo, Sebuah Angkot Terbalik Melintang di Jalan Raya

Acara tersebut diselenggarakan sekaligus untuk memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 Kemenag RI. Rangkaian acara dilaksanakan di dalam gedung Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT) setempat.

“Untaian doa lintas agama, diharapkan doa-doa mampu menembus mengetuk pintu langit dan menghadirkan kedamaian di seluruh dunia," ujarnya.

Dalam kegiatannya, dihadiri oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wonosobo, tokoh lintas agama yang terdiri dari tokoh agama Hindu, Budha, Katolik, Kristen, dan tokoh agama Islam.

Setiap tokoh agama diberi kesempatan untuk memimpin doa sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Suasana begitu hangat, ketika seluruh audiens saling menyimak doa-doa yang diucapkan tokoh di lintas agama.

BACA JUGA:Pendaki Asal Surabaya Meninggal di Gunung Prau Wonosobo, Begini Kronologinya

"Perbedaan itu tidak perlu diperdebatkan. Inilah keberagaman yang dapat kita buktikan. Tentunya, harapan besar dari doa kami untuk saudara-saudara kita di Palestina," jelasnya.

"Dengan semangat moderasi beragama, mari pertahankan nilai-nilai toleransi dan kemanusiaan yang telah terbangun di Wonosobo dan terus tingkatkan untuk menepis segala tindak propaganda yang mengatasnamakan agama," pungkasnya.

Selain berdoa bersama, dalam acara tersebut juga terdapat sejumlah penampilan pembacaan puisi yang bertajuk "Sejuta Puisi untuk Palestina". Tujuannya, menyalurkan keprihatinan melalui karya seni. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres