Mlaku Magelang : Rekomendasi Wisata Slowcation di Kota Magelang, Tren Wisata 2024 Siapa Mau Coba?

Mengenal suasana dan bertemu dengan warga sekitar, menjadi hal yang ditunggu-tunggu di setiap rute MlakuMagelangan.

Karena Kota Magelang ini juga terkenal dengan toleransi agamanya.

Toleransinya dibuktikan dengan adanya, tempat ibadah Klenteng, Masjid, Gereja Katolik, dan Gereja Kristen saling berdekatan di sekitaran Alun-alun kota.

Menariknya, di tengah kotanya juga terdapat permukiman dengan sebutan pecinan.

Permukiman ini menjadi tempat yang ditinggali masyarakat beretnis Tionghoa yang hidup saling berdampingan dengan etnis lainnya.

Potret toleransi ini, tidak lepas dari rentetan sejarah yang menarik untuk dikulik.

BACA JUGA:Pesona Menawan di Dataran Tinggi Dieng Batu Ratapan Angin, Destinasi Wisata Favorit di Dataran Tinggi Dieng

Pada salah satu rutenya, kalian akan diajak mengenal sejarah-sejarah bangunan peribadatan, kebudayaan masyarakat turunan Tionghoa, dan menengok tolernasi di Kota Magelang.

Sampai saat ini, MlakuMagelangsudah memiliki beberapa rute perjalanan seperti rute Sigarenfabriek Ko Kwat Ie En Zonen, Groote Weg Noord Pontjol, Bajeman West, Badaan Zuid En Kampong Botton, Karesidenan dan Panderstiran, dan rencananya akan ada rute-rute baru yang akan ditambahkan.

Biasanya walking tour MlakuMagelang diadakan pada tanggal merah atau akhir pekan di hari Sabtu atau Minggu.

Namun, informasi dan pengumuman terkait kapan waking tour MlakuMagelang diadakan, bisa diakses pada Instagram @MlakuMagelang.

Kegiatan walking tour MlakuMagelang di sekitaran perkampungan Kota Magelang -Gusta-

Kegiatan ini terbatas untuk pendaftar, setiap kali perjalanan hanya bisa diikuti kurang lebih 30-an orang.

Tenang saja, perjalanan ini tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak.

Kegiatan walking tour MlakuMagelang tidak mematok tarif yang ditetapkan.

Sumber: