Tenang Nan Damai, Wisata Slowcation di Desa Candirejo Magelang Beri Sensasi Tinggal dengan Warlok

Tenang Nan Damai, Wisata Slowcation di Desa Candirejo Magelang Beri Sensasi Tinggal dengan Warlok

Berbagai kesempatan bisa kamu coba dengan berwisata di desa Candirejo, Borobudur, [email protected] (kiri atas dan kanan bawah) dan @canro.simarmata (kiri bawah dan kanan atas))-Instagram

MAGELANGEKSPRES – Tahukah kamu? Ada desa wisata di Magelang, yang bisa mengajak pengunjung untuk coba pengalaman slowcation di suasana yang tenang dan damai loh!.

Pengunjung bisa sekejab menjadi warga lokal (warlok) dalam suasana pedesaan di Desa Wisata Candirejo, Magelang.

Candirejo merupakan nama desa wisata yang berada di sekitaran Candi Borobudur. Jaraknya sekitar 2,5 kilometer atau setara dengan 12 sampai 15 menit perjalanan normal dengan kendaraan.

Berdasarkan namanya, Desa Candirejo merupakan kepanjangan dari dua kata, yaitu Candi dan Rejo. Candi berarti bangunan yang berasal dari batu-batuan, sedangkan Rejo berarti kesuburan.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Bersejarah Magelang, Asyiknya Berwisata di Kolam Pemandian Air Hangat Candi Umbul

Nah, merujuk pada artinya. Desa Candirejo merupakan sebuah desa yang berada di dekat Gunung Menoreh, dikelilingi dengan bebatuan, tetapi kaya akan sumber daya alam.

Desa ini, suasananya masih tenan, asri, serta minim polusi dan hebatnya masih memegang teguh budaya maupun tradisi dalam kehidupan sehari-hari.

Karena kesenian seperti Wayang maupun Karawitan, bisa ditemui di Desa Candirejo. Hal inilah yang menambah kental suasana tradisional Jawa.

Selain masih memegang tradisi, warga Desa Candirejo sangat ramah tamah serta memiliki kesadaran wisata.

Pengunjung, saat sampai di Desa Candirejo, akan dipakaikan sebuah iket (udeng/slayer kepala khas Jawa Tengah) diatas kepala untuk para lelaki. Tujuannya menandai kehadiran tamu.

BACA JUGA:Tumpeng Menoreh Ajak Wisatawan Nikmati Pesona Alam Terbaik Jogja dan Magelang dari Ketinggian

Setelah itu, pengunjung akan diajak untuk berkenalan dengan Desa Candirejo. Menjelajah desa menggunakan dokar (transportasi tradisional) atau dengan sepeda maupun tour jalan kaki. Pengunjung bebas memilih antara ketiganya.

Jelajah desa ini mengajak pengunjung untuk berinteraksi lebih dekat dengan warga desa. Dengan mengunjungi UMKM warga, seperti mengunjungi rumah usaha tempe, keripik tempe, cobek batu asli, wayang kardus dan produksi srengot (tas anyam).

Setelah selesai mengunjungi usaha warga Candirejo, pengunjung akan diajak untuk memainkan alat-alat musik tradisional dengan pemandu yang sudah mahir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: