Berkeliling Di Jalan Prawirotaman Kampung Bule Jogja yang Jadi Incaran Muda Mudi Sebagai Spot Foto Estetik!

Berkeliling Di Jalan Prawirotaman Kampung Bule Jogja yang Jadi Incaran Muda Mudi Sebagai Spot Foto Estetik!

view jalan prawirotaman mirip dibali saat menjelang malam hari--GOOGLE

Sejarah Prawirotaman

Prawirotomo adalah nama seorang bangsawan kraton. Pada abad ke-19, dia mendapatkan tanah kosong dari Kraton Jogja.

Area tersebut kemudian menjadi permukiman.

Selain itu, Bregada Prawirotomo, salah satu anggota pasukan keraton Jogja selama masa penjajahan, tinggal di tempat ini hingga datangnya para pejuang berikutnya.

Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia, harus menghadapi serangan Agresi Militer II Belanda setelah Indonesia merdeka.

BACA JUGA:Surganya Seafood Pantai Ngrenehan Destinasi Wisata yang Menawarkan Keindahan Alam & Kuliner Lezat, Yuk Mampir!

Itu memicu pasukan Prawirotaman muda yang berani untuk mempertahankan kemerdekaan pada perang Gerilya 1948–1949.

Pasukan muda ini diberi nama Pasukan Gerilyawan Hantu Maut.

Monumen untuk mereka didirikan di Prawirotaman I tepat di depan rumah Tulus Muli Hartono, pemimpin pasukan, yang juga memberi nama jalan Prawirotaman II, Jalan Gerilya.

BACA JUGA:Menikmati Akhir Pekan di Kebumen dengan Sunrise Sagara View Of Karangbolong & Sarapan Nasi Mogona, Yuk Mampir!


toko roti legendaris dan spot foto favorit di jalan prawirotaman--GOOGLE

Selain Prawirotaman, Pasukan Hantu Maut tersebar di seluruh wilayah Pujokusuman, dengan berbagai komandan.

Ketua pengurus Kampung Prawirotaman, Sapto, mengatakan, Hantu Maut bukan hanya di Prawirotaman saja, tetapi juga di Pujokusuman itu juga ada Pasukan Hantu Maut. 

"Itu pemuda-pemuda pemberani yang melawan Belanda dengan persenjataan ala kadarnya menjaga keutuhan NKRI, tepatnya di Jogja Rayon Selatan," katanya.

Prawirotaman menjadi pemukiman warga yang aktif setelah Jogja kembali aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: