Didatangi Puan, Petani Kopi Temanggung Keluhkan Pupuk
KUNJUNGI. Ketua DPRD RI Puan Maharani saat berkunjung ke Temanggung bertemu dengan petani kopi di Desa Gesing Kecamatan Kandangan Rabu petang kemarin.-SETYO WUWUH-MAGELANG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Petani kopi di Desa Gesing Kecamatan Kandangan mengeluhkan ketersediaan pupuk yang sudah didapat, selain itu harga pupuk non subsidi juga sangat mahal.
Keluhan tersebut disampaikan saat Ketua DPR RI Puan Maharani berkunjung ke Temanggung Rabu petang kemarin, pembatasan pupuk bersubsidi bagi petani menjadi salah satu kendala dalam peningkatan produksi.
BACA JUGA:Tebing Setinggi 20 Meter Longsor, Jalur Medono Kaliwiro Wonosobo Lumpuh
"Pupuk bersubsidi sangat terbatas, padahal kebutuhan petani cukup banyak,"keluh Sumiyati salah satu petani kopi di Desa setempat kemarin.
Menurutnya, sejak ada pembatasan pupuk bersubsidi, petani mulai kesulitan mendapatkan pupuk, jumlah pupuk yang didapat hanya sesuai dengan jatah saja, padahal jatah pupuk tersebut tidak memenuhi kebutuhan untuk pemupukan kopi.
Kondisi tersebut katanya, petani terpaksa membeli pupuk non subsidi, padahal harga pupuk non subsidi cukup mahal, sehingga petani tidak bisa memenuhi semua kebutuhan pupuk.
"Misalkan dalam satu lahan butuh 2 kuintal pupuk, katanya hanya sekitar 120 kilogram saja, sisanya terpaksa harus membeli pupuk non subsidi,"ungkapnya.
Tidak hanya itu pemasaran kopi juga menjadi keluhan petani, saat ini sudah banyak petani yang mulai memproses kopi menjadi kopi bubuk siap saji, hanya saja masih terkendala pemasaran.
Ia berharap, pemerintah bisa menambah kuota pupuk bersubsidi pada petani, sehingga petani tidak mengalami kesulitan saat membutuhkan pupuk seperti saat ini,selain itu pemerintah juga bisa memfasilitasi pemasaran kopi Temanggung.
"Harapan kami kedepan pupuk bersubsidi lebih mudah didapat, tidak seperti saat ini,"harapnya.
Senada juga disampaikan oleh Fajar petani lainnya, untuk meningkatkan kualitas kopi dan sumber daya manusia (SDM), pihaknya berharap pemerintah bisa memfasilitasi pembentukan sekolah dan laboratorium kopi di Desa Gesing.
Mengingat selama ini produksi kopi di Desa Gesing saja salam satu musim panen bisa mencapai 400 ton, jumlah ini bisa bertambah manakala kebutuhan pupuk bisa terpenuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres